Kupang, seputar-ntt.com – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pasir Panjang berencana akan melakukan screening atau proses untuk mengidentifikasi penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menjadi penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) kepada ibu hamil .
“Kami belum tahu pasti kapan pelaksanaan,namun yang pastinya sebanyak 10 Puskesmas termasuk kami di Puskesmas Pasir Panjang akan melakukan screening HIV/AIDS bagi ibu hamil yang datang pemeriksaan di Puskesmas nantinya,” kata Kepala Puskesmas Pasir Panjang,drg.Dian S.Arkiang melalui Penanggung Jawab Program IMS HIV, Anasia Ivona di Puskesmas Pasir Panjang ,Sabtu (10/9/2016).saat dikonfirmasi soal langka penanganan HIV/AIDS di tingkat Puskesmas.
Ivona ,rencana screening HIV/AIDS bagi ibu hamil sesuai hasil rapat bersama sebanyak 10 Puskesmas yang dilakukan belum lama ini.
“Upaya yang dilakukan Puskesmas ini dalam rangka untuk melakukan pencegahan dan penanganan HIV/AIDS bagi ibu hamil ,selain itu juga dalam menjalankan instruksi Pemerintah Kota Kupang sebagai Kota Kasih bisa terbebas dari HIV.Walaupun diketahui ini adalah hal yang sangat sulit tapi minimal perlu adanya upaya dalam melakukan pencegahan guna bisa membentengi kesehatan masyarakat secara dini mungkin,” kata Ivona.
Menurut Ivona,langka pencegahan dan penanganan ini tentu hasilnya tidaklah dapat diperoleh secara cepat seperti membalikkan telapak tangan ,namun hasilnya akan nampak pada 10 atau 20 tahun mendatang.
“Saat ini pemerintah kota ,melalui Dinas Kesehatan terus mendorong pelayanan kesahatan yang ada di Kota Kupang untuk dapat melakukan berbagai upaya dalam pencegahan HIV/AIDS dii Kota Kupang,” katanya.
Apa lagi,kata Ivona,Upaya –upaya yang dilakukan tersebut dalam rangka untuk memenuhi dan dapat tercapainya program pemerintah kota pada bidang kesehatan agar dapat mengurangi kasus HIV/AIDS dikota ini.
Ivona menyatakan,dalam pencegahan dan penanganan HIV/AIDS,telah dilakukan berbagai upaya yang dilakukan oleh Puskemas yang ada teramsuk di Puskesmas Pasir Panjang yakni salah satu dengan membagi kondom secara gratis bagi pasien Infeksi Seks Menular ( IMS),dan ditambah beberapa program lain berupa sosialisasi bagi masyarakat baaik ditingkat Posyandu maupunsaat kunjungan rumah.
‘Tujuan dari sosialisasi ini guna bisa memberikan pemahaman bagi masyarakat akan kesehatan itu sendiri,teramasuk bahaya akan HIV /AIDS,”ujar Ivona.(riflan hayon).