Nelayan Namosain Temukan Bahan Peledak

Kupang, seputar-ntt.com – Dua orang Nelayan asal Kelurahan Naomsain Kota Kupang menemukan bahan peledak yang diduga masih aktif saat sedang mencari ikan di pantai Kupang. Penemuan ini terjadi pada Sabtu 7 Desember 2013 siang sekitar pukul 11.00 wita.

Informasi yang diperolehmenyebutkan kalau awalnya dua nelayan asal Sulawesi Selatan masing-masing Ladinggo dan Samli melaut untuk menangkap ikan.Kedua warga Kelurahan Namosain Kecamatan Alak Kota Kupang yang memang berprofesi sebagai nelayan turun ke laut dengan perahu serta membawa pukat.

Keduanya menjala ikan di sekitar pantai dan laut belakang Bengkel TNI AD.
Saat menarik jala, dua buah bahan peledak  ikut tersangkut dalam jala. Awalnya mereka mengira kalau ikan terjaring dalam jala. Namun salah satu bahan peledak justru terjatuh kembali dalam laut dan hanya satu bahan peledak yang terjaring jala dan ditarik kedua nelayan ini.

Ladinggo dan Samli pun kaget ada benda lain selain iak dalam jala ikan mereka. Mereka tidak berani mengeluarkan benda aneh dari dalam jala. Jala dan bahan peledak pun dibawa ke RT 13/RW 04 Kelurahan Namosain Kecamatan Alak
Kota Kupang dan dilaporkan ke aparat kepolisian di Polsekta Alak Polres Kupang Kota.

Kapolsekta Alak, AKP Marthen Kana, SH yang dikonfirmasi kemarin siang mengakui kalau bahan peledak ini ditemukan dalam kedalaman laut 40 meter oleh Ladinggo dan Samli. “Awalnya ada dua bahan peledak, namun salah satunya terlepas sehingga hanya satu yang terbawa terus,” ujarnya.

Satu bahan peledak yang ikut terbawa memiliki panjang 57 centimeter dan langsung diamankan polisi di Kelurahan Namosain Kecamatan Alak.  Warga pun diminta tidak mendekat dan lokasi disteril oleh aparat kepolisian. Mantan Kabag Ops Polres TTU ini pun mengakui kalau pihaknya belum bisa memastikan jenis bahan peledak ini.

Aparat Polsekta Alak pun menghubungi aparat keamanan unit Gegana Sat Brimob Polda NTT untuk melakukan evakuasi dan identifikasi mengenai jenis dan tipe bahan peledak ini. Namun untuk menghindari hal yang tidak diinginkan maka warga diminta tidak menyentuh bahan peledak temuan warga ini. Diduga kuat kalau bahan peledak ini masih aktif dan merupakan peninggalan sisa masa perang yang terseret ke laut.

Bahan peledak ini selanjutnya diserahkan ke unit Gegana Sat Brimob Polda NTT untuk proses lebih lanjut. Disaksikan wartawan, proses evakuasi bahan peledak ini dilakukan petugas unit Gegana Sat Brimob Polda NTT dengan peralatan dan pakaian khusus.

Proses pengambilan bahan peledak pun dengan alat khusus dan langsung diamankan petugas. Bahan peledak ini merupakan bahan peledak yang masih aktif dengan daya ledak sedang serta perlu diwaspadai. (van)

Komentar Anda?

Related posts