Kupang, seputar-ntt.com – Sebanyak 171 Kepala Keluarga (KK) yang menamakan diri Masyarakat peduli pembangunan di Kabupaten Sabu Raijua mengirimkan surat dukungan untuk pembangunan Bendungan Guriola di Desa Raenyale Kecamatan Sabu Barat ke Lembaga DPRD Kabupetan Sabu Raijua. Dalam surat yang diperoleh Redaksi Seputar NTT pada Selasa (15/7/2014) ini dalam surat dukungan tersebut tercantum tanda tangan para kepala keluarga.
Selain tandatangan 171 KK, surat dukungan ini juga ditandatangai oleh empat orang Kepala Desa dan Satu Lurah yang mengaku selama ini wilayahnya selalu mendapatkan kiriman banjir dari wilayah Guriola saat musim hujan. Para kepala Desa yang membubuhkan tandatangan disertai Cap Desa dan Kelurahan masing-masing Kepala Desa Raenyale, Kepala Desa Raemude, Kepala Desa Nada Wawi, Kepala Desa Raeloro dan Lurah Mebba.
Dalam surat dengan nomer 01/MPP-SR/VII/2014 tertanggal 1 Juli 2014 ini menyebutkan selama bertahun-tahun ada beberapa desa yang selalu kebanjiran baik rumah penduduk maupun fasilitas umum seperti Gereja puskesmas maupun sekolah. Untuk itu maka dengan dibangunnya Bendungan Guriola maka bisa menahan menampung air sehingga tidak terjadi banjir diwilayah mereka.
Selain itu dikatakan dengan adanya pembangunan embung Guriola maka akan memberi angis segar bagi masyarakat yang selama ini sangat kesulitan air. Dengan tersedianya air lewat bendungan ini maka lahan kering yang selama ini dibiarkan tidak diolah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menanam jika bendungan tersebut sudah dibangun.
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Balai Sungai Nusa Tenggara II Dinas Pekerajaan Umum (PU) Provinsi NTT, Agus Sosiawan kepada wartawan mengatakan Pembangunan Embung di Kabupaten Sabu Raijua yang didanai dari APBN sangat berguna bagi masyarakat jika embung itu berhasil dibangun. Dengan demikian maka warga sabu tidak akan kekurangan air bersih. “Embung itu sangat berguna bagi masyarakat yang ada di kabupaten Sabu Raijua,” katanya.
Dirinya sangat yakin, kalau embung dengan kapasitas Tiga Ratus Ribu M2 itu sangat berguna bagi kehidupan masyrakat Sarai . Dia merincikan, dengan debit air itu dalam setiap hari setiap orang dapat menggunakan 50-60 liter air bersih.
Dia mengakui, kalau pembangunan embung tersebut menuai konflik namun dirinya mengharapkan agar, semua permasalahan dapat dikomunikasikan dengan baik sehingga pembangunan embung itu dapat di teruskan. “Semua masalah dapat dibicarakan,” ujarnya. (joey)