21 Pasutri Miskin di Kota Ikut Nikah Masal

Kupang, seputar-ntt.com – Sebanyak 21 pasangan suami istri (Pasutri) yang tidak mampu mengikuti pernikahan massal di Gereja Elim Lasiana Kupang, Senin (29/6/2015). Nikal massal yang diselenggarakan oleh Pemkot Kupang ini dikhususkan bagi Pasutri diwilayah klasisi Kupang Tengah.

“Ini adalah salah satu program pemerintah Kota dalam memabntu masyarakat yang tidak mampu supaya mereka bisa menikah dan disahkan secara agama dan pencatatan sipil,” kata Wakil Walikota Kupang, Herman Man saat memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut.

Dia mengakui, masih banyak warga kota kupang yang saat ini hidup dalam satu rumah tangga tanpa sebuah dikukuhkan secara gereja. Untuk itu, pihaknya meminta kepada warga Kota Kupang untuk memanfaatkan program tersebut, karena semua biaya ditanggung oleh Pemkot Kupang alias gratis.

“Pemberkatan nikah ini sesuatu yang istimewa, karena dalam firman sudah jelas tertulis Tuhan menciptakan manusia itu berpasang-pasangan.  Untuk itu melalui pemberkatan nikah masal para Pasutri berjanji dihadapan Tuhan untuk sehidup semati dan menjadi keluarga yang sempurna dihadapan Tuhan,” ujar Heran Man

Dikatakannya, program nikah massal ini bisa menjadi gerakan moril yang mampu menggugah kesadaran mayarakat untuk mengubah tradisi pernikahan yang cenderung menguras biaya tinggi. Selain itu, juga untuk membantu masyarakat yang sudah hidup bersama sebagai suami-istri, namun belum sah secara hukum Negara. “Ini bertujuan juga untuk membantu keluarga yang kurang mampu,” katanya.

Herman Man juga berpesan kepada ke-21 Pasutri  untuk senantiasa hidup sesuai teladan Allah. Hal ini perlu dilakukan oleh keluarga kristen sebagai wujud keluarga Allah yang ada di bumi. “Carilah dulu kerajaan Allah maka semuanya akan ditambahkan pada mu,” tuturnya sembari memberikan ucapan selamat berbahagia kepada ke-21 Pasutri tersebut dan berharap rumah tangga mereka tetap langgeng selamanya

Sementara Pdt. Hengky Abineno dalam khotbah pemberkatan nikah masal mengatakan, rumah tangga yang bahagia adalah rumah tangga yang senantiasa hidup dengan doa. Dengan hidup berpedoman pada firman Tuhan maka sebuah keluarga akan diberkati.

“Dengan banyak berdoa banyak berkat, kurang berdoa, kurang berkat, tidak berdoa tidak ada berkat, ruma tangga kristen hanya dapat di perkaya dengan doa, kenapa karena Firman Tuhan jelas, mintalah maka akan diberikan pada mu, ketuklah maka pintu akan dibukakan padamu, carilah maka engkau akan mendapatkannya,” katanya.

Menurutnya, tidak ada yang mustahil dan sulit jika membawanya dalam doa, karena itu istri dan suami yang dinikahkan hari ini harus senang berdoa, karena dengan begitu terciptalah keluarga yang harmonis dan teladan. Hidup tidak akan berhasil tanpa doa dan campur tangan Tuhan Yesus. “21 pasautri yang dinikahkan , harus menjadi seperti merpati putih yang tepati janji dan bukan merpati putih yang ingkar janji,”pintanya.(riflan hayon)

Komentar Anda?

Related posts