Oelamasi, seputar-ntt.com – Bantuan rehabilitasi fasilitas milik masyarakat Kabupaten Kupang yang rusak akibat bencana alam termasuk bencana banjir yang terjadi 18 Februari lalu di Kecamatan Kupang Timur membutuhkan dana kurang lebih Rp49 miliar.
Hal ini dikatakan Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Kabupaten Kupang, Suwigno Suwatar saat di temui di kantornya, Selasa (25/2/2014).
Dikatakan, untuk sementara hasil verifikasi pihaknya mendapati jumlah rumah masyarakat yang rusak tertimpa bencana alam di Kabupaten Kupang mencapai 500-an rumah lebih, dimana ada 87 rumah tergolong rusak berat, 23 rumah masuk kategori rusak sedang dan 413 rumah rusak ringan. Namun belum tersebut bisa diberikan dalam waktu dekat karena pihaknya masih melakukan proses verifikasi. Pencairan bantuan rehabilitasi tersebut kemungkinan baru bisa disalurkan di April 2014 nanti.
“Bantuan yang akan diberikan Pemerintah termasuk seng, paku, kayu dan semen yang mana banyaknya bantuan tergantung kategori kerusakan sebuah rumah,” kata Suwigno.
Menurutnya, yang menjadi prioritas BNPB Kabupaten Kupang adalah melakukan tindakan tanggap darurat terhadap korban bancana, termasuk korban bencana banjir di Kecamatan Kupang Timur. Karena itu bantuan tanggap darurat yang diberikan kepada korban bencana adalah pemenuhan kebutuhan makan dan minum para korban bencana berupa makanan siap saji dengan berkoordinasi bersama pihak Dinas Sosial Kabupaten Kupang.
Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BNPB Kabupaten Kupang, Servianus Noti secara terpisah, Selasa (25/22014) mengatakan, evakuasi korban ke tempat yang aman adalah prioritas utama yang dilakukan BNPB Kabupaten Kupang guna menghindari jatuhnya korban jiwa akibat bencana, termasuk bencana banjir yang terjadi di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur.
Saat bencana banjir 18 Februari itu, jelas Noti, pihaknya mengutamakan pengevakuasian 40 KK korban bencana banjir ke tempat yang aman yaitu di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Kupang. (sho)