Anak Kadis PK NTT Bersama Temannya Diamankan Satpol PP Kota

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Carlos Manuk siswa SMAK Giovani Kupang bersama 8 orang temannya diamankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Kupang, Senin (17/3/2014). Carlos yang merupakan anak kandung dari Kepala Dinas pendidikan dan kebudayaan (PK) NTT, Petrus Sinun Manuk ini dirasia Pol PP saat sedang bermain Billiard di X Pro Billiard Oesapa pada saat jam belajar.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Kupang, Thomas Dagang yang dikonfirmasi dikantornya mengatatakan, dalam rasia bagi pelajar yang berada diluar kawasan sekolah pada saat belajar pada Senin (17/3/2014), pihaknya berhasil mengamankan 9 orang yang sedang asyik bermain billiard. Para pelajar ini semuanya berasal dari SMAK Giovani Kupang.

“Kami langsung bawa ke Kantor untuk diambil keterangan dan diberi pembinaan. Pembinaan yang diberikan yakni disuruh berlari mengelilingi kantor Pol PP Kota sebanyak 100 kali dan membersih rumput di halaman” katanya.

Ia mengatakan, razia yang dilakukan pihaknya ini tidak terlepas dari informasi masyarakat tentang banyaknya para pelajar yang bermain billiard pada jam sekolah. Untuk itu pihaknya sangat berharap partisipasi masyarakat untuk menginformasikan kepada POl PP Kota jika ada pelajar yang bermain pada saat jam belajar.

“Kita akan panggil orang tua siswa dan juga kepala sekolahnya untuk diberikan teguran dan pengawasan ketat terhadap anak didiknya agar tidak mengulangi perbuatannya lagi,”katanya.

Sementara itu kepala urusan kesiswaan SMA Giovani Kupang, Hans Lamen saat dikonfirmasi mengatakan, pihak sekolah sangat kaget dengan kejadian ini, karena selama ini Sekolahnya tidak pernah mengalami persoalan persoalan serupa. Peraturan di SMA Giovani katanya sangat ketat, dimana setiap siswa yang keluar pada jam belajar harus mendapat surat dari sekolah. Dia menduga 9 orang siswa yang berhasil dijaring oleh Pol PP tidak masuk sekolah.

“Peraturan di SMA Giovani cukup ketat, dimana siswa yang terlambat saja disuruh pulang dengan mebawa surat untuk disampaikan kepada orangtua. Untuk ke 9 anak ini kemungkinan tidak masuk sekolah sehingga takut ,maka mereka pergi ketempat lain untuk bermain hingga jam pulang sekolah,” katnya .

Ia mengaku, sebanyak 9 anak yang ditangkap ini masing-masing, Karlos Manuk, Frengky Lay, Maikel Lay, Albert Koro,dan  Roby Banesi ditambah beberapa siswa kelas II jurusan IPS.

“Kita akan panggil orangtua mereka dan sesuai aturan disekolah kemungkinan mereka akan skorsing sementara. Kita berharap ini menjadi pembelajaran bagi orangtuauntuk mengontrol anak apakah benar-benar masyuk sekolah atau tidak,” katanya.(riflan hayon)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment