Lewoleba, seputar-ntt.com – 27 oktober 2017 – APBL Lembata menggelar Simposium Internasional perdana dengan tema “Mengeksplorasi Butir-Butir Budaya Lamaholot dan Kedang”, yang diselenggarakan pada hari Sabtu (28/10/2017) pagi di Aula ANKARA.
Pembicara dalam Simposium Internasional ini adalah Prof.James Collins,PhD dari Malaisya, Prof. Abrau Ximenes dari Timor Leste, Prof. Dr. Aron Meko Mbete, dari Indonesia, Prof. Dr. I Made Budiarsa, M.A dari Indonesia dan Dr.Lanny Koroh, S.Pd, M.Hum dari Indonesia.
Simposium Internasional ini, menjadikan budaya dan bahasa-bahasa lokal sebagai basis utama penelitian dalam kampanye gerakan literasi dengan tujuan utamanya adalah untuk membangkitkan semangat (animo) masyarakat lembata terutama para guru untuk semakin mencintai budaya (Lamaholot-Kedang) yang telah membesarkannya. Sebagai organisasi yang peduli terhadap dunia pendidikan maka APBL juga merancang berbagai kegiatan lomba dalam nuansa budaya yang diikuti oleh para pelajar dari tingkat TK/PAUD,SD/MTS,SMP/MTs,SMA/MA dan SMK se-Kabupaten Lembata.
APBL Lembata, dalam kerangka kerjanya, menjadikan Simposium Internasional Perdana ini sebagai titik pijak untuk memperkenalkan diri kepada khayalak, sekaligus mengajak seluruh stakeholder untuk semakin peduli dan mencintai budaya (lamaholot-kedang) kita. Kemajuan IPTEK tanpa terasa telah menjauhkan kita dari Budaya kita sendiri, karena itu APBL Lembata punya kewajiban moral untuk mengingatkan sekaligus menjaga kelestarian budaya (lamaholot dan kedang) kita.
“Harapan kami, semoga kehadiran APBL Lembata dengan kegiatan Simposium Internasionalnya dapat memberi andil dalam pembentukan karakter generasi kedepan. Membawa perubahan, memberi pencerahan menuju masyarakat madani yang mencintai budaya dan bahasanya,” ungkap Dr.Lanny Koroh, S.Pd, M.Hum. (*)