Maumere, seputar-ntt.com – Kelompok Mahasiswa asal Bajawa, Riung dan Nagekeo yang terhimpun dalam Asosiasi Mahasiswa Barina (AMB) di Kabupaten Sikka mengambil bagian dalam seminar budaya yang dilaksanakan di Aula Nawa Cita Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere, Sabtu (24/2/2018) sore.
Seminar bertajuk peran Budaya, Integritas dan Karakter Diri ini dibawakan oleh tiga orang narasumber yang merupakan Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero Maumere yakni, Pater Lukas Jua, SVD yang mewakili budaya Nagekeo, Pater Anselmus Dorodhae,SVD yang mewakili etnis Bajawa, dan Romo Antonius M. Tangi yang mewakili budaya Riung.
Seminar ini diikuti oleh ratusan mahasiswa dan pelajar asal Bajawa, Riung dan Nagekeo yang tengah mengeyam pendidikan di Maumere. Hadir pula dalam seminar ini, Plt. Bupati Sikka, Drs. Paolus Nong Susar, Rektor STFK Ledalero, Pater Bernadus Raho, SVD, Ketua Yayasan Unipa Maumere, Sabinus Nabu, Rektor Unipa Maumere, Angelinus Vincentius, Tokoh agama dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Sikka serta perwakilan dari Aliansi Wartawan Sikka (AWAS).
Menurut pembina I AMB, Leonardus Tungga, maksud seminar budaya ini dibuat karena keluarga besar AMB di Maumere melihat adanya pergeseran budaya yang sangat drastis akibat perkembangan teknologi dan gelombang informasi.
Melihat kenyataan ini, lanjutnya, sasaran dan korban pertama dari pergeseran budaya ini adalah kaum muda atau generasi penerus bangsa.
Karena itu, keluarga besar AMB berupaya untuk mengembalikan peran budaya sebagai pembentuk karakter generasi muda melalui seminar budaya ini.
“Kami akui peran budaya sangat penting untuk membangun dan memajukan bangsa terutama untuk membentuk karakter diri dan moral yang sejalan dengan budaya. Semoga lewat seminar ini, generasi muda bisa disadarkan kembali akan peran budaya sehingga tidak tergerus oleh perubahan zaman,” ujar Leonardus.
Senada dengan hal itu, Pembina II AMB, Maria Yulita Meo, menambahkan, kegiatan seminar yang dilakukan kali ini lebih pada upaya mengembalikan spirit kebudayaan yang harus ditanamkan kembali pada diri generasi muda sehingga mereka bisa menyadari bahwa mereka juga adalah insan yang berbudaya.
“Spirit kebudayaan harus dibangun kembali karena merupakan salah satu landasan pembentukan karakter bangsa. Generasi muda mulai sekarang harus sadar akan hal ini. Kalau tidak mereka akan mudah terhanyut oleh arus globalisasi sehingga pasti mereka akan lupa diri,” papar Maria.
Sementara itu, Ketua AMB Kabupaten Sikka, Oswaldus Ngani mengatakan seminar Budaya ini difokuskan pada upaya penyegaran dan penguatan wawasan nilai budaya bagi para pelajar dan mahasiswa yang berasal dari Bajawa, Riung dan Nagekeo.
Oswaldus berharap, lewat seminar ini, para pelajar dan mahasiswa bisa sadar akan akar budaya mereka dan karakter serta integritas diri bisa dijaga sehingga mereka tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif.(tos)