AWAN NTT Protes Alokasi Anggaran Bagi Media Lokal

Puluhan wartawan yang tergabung dalam Aliansi Wartawan (AWAN) Prvinsi NTT, dimana dalam keseharian meliput di lingkungan Pemprov dan DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (8/12/2014) siang mendatangi Kantor dewan setempat memprotes kebijakan pemerintah yang mengalokasikan anggaran untuk Metro TV sebesar Rp 1,2 miliar.

“Ini tidak adil, karena Metro TV diistimewakan dengan mengalokasikan anggaran yang begitu besar. Sedangkan media lokal tidak diberikan porsi yang merata,” kata Jubir AWAN NTT, Chris Parera saat melakukan protes.

Pemerintah Provinsi NTT, menurut dia, harusnya lebih memperhatikan media lokal yang setiap hari meliput kegiatan pemerintah dan DPRD NTT ketimbang media nasional. “Ada diskriminasi anggaran yang dilakukan pemerintah,” katanya.

Wakil Ketua DPRD NTT Gabriel Beri Bina yang menerima para wartawan mendukung sikap para kuli tinta itu untuk memprotes kebijakan anggaran bagi Metro TV.

“Kami mendukung. Kami juga tidak setuju, jika Metro TV lebih besar dari media lokal,” katanya.

Karena itu, dia berjanji akan membahas masalah ini pada sidang anggaran yang masih sementara berlangsung. “Kami akan cek alokasi dana itu untuk dibahas lagi,” katanya.

Kepala Biro Humas NTT Lambertus Ibi Riti mengatakan pengalokasian anggaran bagi Metro TV sebesar Rp 1,2 miliar atas perintah Gubernur NTT Frans Lebu Raya. “Kebijakan gubernur untuk alokasikan anggaran itu,” katanya.

Namun, dia membantah ada diskriminasi anggaran bagi media lokal, karena pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar bagi media lokal.

“Anggaran itu tersebar di biaya pendampingan, iklan, advetorial dan lainnya,” katanya.(joey)

Komentar Anda?

Related posts