Bangun Reservoir, PDAM Kota Pendekatan Dengan Pemilik Lahan

Kupang, seputar-ntt.com – Saat ini Pihak PDAM Kota Kupang sedang melakukan pendekatan dengan para pemilik lahan untuk di bangun reservoir. Rencana pembangunan reservoir baru dalam pemenuhan air baku bagi masyarakat Kota Kupang yang bersumber dari Tilong.

Direktur PDAM Kota Kupang, Noldy Mumu yang ditemui dikantornya  mengatakan, pembangunan reservoir adalah kebutuhan yang urgen  bagi PDAM Kota, yang dimana dari PDAM sesuai denga kapsitas yang ada hanya bisa membangun satu atau dua unit reservoir.

“ Sejauh ini kami telah menentukan titik secara teknis,namun kami masih berkoordinasi tentang kepemilikan lahan, karena ini secara umum letaknya bukan dilahan Pemkot,tetapi dilahan warga. Karena takut setelah dibangun dan di operasikan takutnya ada klaim dari kepemilik lahan,”kata Noldy.

Noldy menjelaskan, koordinasi yang dibangun oleh PDAM  dengan pemilik lahan guna bisa mengetahui  secara jelas apakah lahan ini yang dijadikan titik ideal secara teknis apakah menyerahkan ke pihak pemerintah atau pelepasan hak atau pemisahan ini yang sementara di lakukan oleh PDAM.

“Untuk anggaran pembangunan masih bersumber dari  penyertaan modal dari pemerintah yang ada di PDAM pada tahun,yang dimana dalam penggunaannya anggaranya ada saving dana, sehingga seving dana ini yang digunakan sesuai yang disampaikan oleh komisi II DPRD Kota Kupang pada waktu melakukan pemantaun resevoir yang ada ,” jelasnya.

Noldy mengaku, dalam pembangunan reservoir ini masih sangat dibutuhkan lagi tambahan resevoir yang ukurannya cukup besar dalam mengoptimalkan pasokan air dari Tilong. Sementara ini sumber dana dari PDAM hanya bisa membangun reservoir yang ukuran sedang yakni satu atau dua unit,sehingga PDAM masih perlu bicara dengan dinas PU jika memungkinkan dapat menyiapkan satu atau dua unit pembangunan resevoir dari sumber dana dari APBD perubahan atau APBD murni,sebab resevoir adalah kebutuhan yang sangat urgen.

“Dalam pemenuhan air baku bagi PDAM sebagai penyelenggara dalam ketersediaan baku baik air permukaan dan air tanah bagi pelanggan ini ada dua factor yang menjadi tantangan yakni secara topografi berbukit yang ekstrim sehingga sangat berpengaruh pada distribusi, karena pengaruh pada tekanan hidrolis dalam pipa distribusi, dan tantangan lain yakni secara gimitologis  yakni  keadaan curah hujan yang tidak stabil,” kata Noldy.

Noldy menambahkan, salah satu cara langka dapat siasati  dalam penyiapan air baku secara gimitoligis hanya dengan pembangunan waduk atau bendungan untuk menampung kelebihan air pada musim hujan guna distribusikan pada musim kemarau. Untuk air permukaan yang berpotensi untuk pembuatan waduk atau bendungan hanya satu sejauh ini yakni di Kolhua,sebab kesmen areanya luas,maka daya tampung maksimal dan sistim distrubusinya grafitasi sangat ideal. Karena berdasarkan hasil detikgenering desain struktur tanahnya cukup mendukung untuk pembangunan bendungan.

“Salah alternatif penyediaan air baku hanya dengan pembangunan bendungan Kolhua,sebab ini bukan saja PDAM yang menyampaikan ke pemerintah,tetapi tenaga ahli merekomendasi sama yakni dalam hal penyedaian air baku yang ideal adalah pembangunan bendungan Kolhua,dengan kesmen areanya luas,maka daya tampung maksimal dan sistim distrubusinya grafitasi sangat ideal,” tuturnya.(riflan hayon)

Komentar Anda?

Related posts