Kupang, seputar-ntt.com – Bank NTT telah resmi menjadi bank devisa. Peluncuran sebagai Bank Devisa ditandai dengan Scaning Hand oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi di lantai 5, Gedung Utama Bank NTT pada Senin (4/9/2023).
Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peluncuran bank devisa yang terjadi saat ini merupakan kerja kolaboratif dan dukungan semua pihak terhadap Bank NTT. Bank NTT saat ini telah menjadi bank moderen yang akan terus memberi sumbangsih bagi pembangunan NTT.
“Saya sengaja memanggil semua Direksi supaya tampil bersama untuk menunjukkan bahwa ini adalah kerja kolaborasi. Apa yang menjadi tanggungjawab direksi yang mana mendapatkan tugas dari pemegang saham sehingga Bank NTT bisa menjadi bank yang moderen dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Alex Riwu Kaho.
Alex Riwu Kaho menjelaskan, saat ini Bank NTT telah membuka money changer sebagai wujud Bank Devisa. Money Changer Bank NTT kini hadir di Rote Ndao, Atambua dan Labuan Bajo.
“Untuk saat ini memang masih sedikit dan baru di tiga wilayah. Tentu akan segera dibuka di tempat lain sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan,” kata Alex.
Alex Riwu Kaho menjelaskan, sebagai Bank Pembangunan Daerah, Bank NTT harus memiliki nilai lebih bagi pembangunan daerah. Progres Bank NTT menjadi Bank Devisa dinahkodai oleh Yohanis Landu Praing sebagai Direktur dana menjadi formula untuk memenuhi syarat dari OJK untuk menjadi bank devisa.
“Ini kami dibantu oleh konsultan untuk visibility study. Walaupun sebagai Bank Pembangunan Daerah tapi Bank NTT mampu menembus ekonomi nasional dan ini telah divalidasi oleh OJK. Perhatian yang besar dari OJK sangat bermanfaat bagi Bank NTT dimulai dari kami diarahkan bagimana menjadi bank devisi dan ini bisa dipenuhi oleh manejemen dan dalam pengawasan yang melekat oleh OJK,” papar Alex.
Alex Riwu Kaho juga menyampaikan apresiasi yang tinggi untuk OJK NTT yang mana telah terbukti mendoorong Bank NTT secara nyata dalam pembangunan di NTT. Dia jua mengakui bahwa banyak pihak yang telah berkontribusi sehingga Bank NTT saat ini trlah bertumbuh mrnjadi Bank Devisa.
“Kami harus akui bahwa berbagai tantangan datang serta banyak energi negatif yang diterima oleh kami. Tapi kami berkomintemen dengan sungguh, Bank NTT mampu melewati tanpa harus melukai. Kami juga berterimakasih kepada semua pemegang saham sehingga pertumbuhan – pertumbuhan telah tercapai,” ujar Alex.
Alex Riwu Kaho juga mengatakan bahwa, program desa binaan hingga TJPS telah memberi akselerasi bagi pertumbuhan ekonomi di NTT. Melalui binaan Bank NTT, maka ekonomi di bidang hortikultura telah dilakukan ekspor.
“Setelah melewati Covid kini ekonomi NTT terus bertumbuh. Tantangan dan potensi dimana NTT dikenal sebagai tempat TKI ilegal dan kami melakukan kerjasama supaya lapangan kerja tersedia di lapangan. Kami terus berharap agar pemegang saham, para pengawas berkenan untuk terus memberi masukan dan arahan dari semua pemegang saham bagi kemajuan bank ntt. Terimakasih kepada semua rekan kerja Bank Devisia yang akan menjadi sejarah dalam perjalanan Bank NTT,” tutup Alex sembari membaca puisi dalam bahasa Inggis untuk Wakil Gubernur NTT pada hari terakhir kerjanya.
Sementara Kepala OJK NTT, Japarmen Manalu, pada kesempatan yang sama menjelaskan bahwa Bank NTT telah memperoleh ijin untuk memulai kegiatan usaha di bidang valuta asing pada tanggal 31 Agustus 2021. OJK secara berjenjang telah menyetujui untuk menjadi bank devisa.
“Ini adalah peluang untuk mencapai tujuan dan misi Bank NTT sesuai dengan tata kelola bank yang baik. Sebagai bank devisa maka ada hal negatif dan positif sehingga harus terus berbenah diri terutama dalam mencegah berbagai resiko termasuk resiko nilai tukar dan terus melakukan mitigasi resiko,” kata Japarmen.
Dia menjelaskan, serangan hacker di bidang keuangan sangat masif, sehingga Bank NTT harus terus belajar dan update teknologi untuk mencegah berbagai resiko. Bank NTT juga perlu didukung oleh SDM yang kompeten dan peralatan yang memadai.
“Dengan menjadi bank devisa diharapkan mampu berkontribusi dalam pertumbuhan Bank NTT. OJK akan tetap mengawal dalam perjalanan sebagai bank devisa. Keberlangsungan Bank NTT adalah tanggungjawab bersama baik pemegang sahan maupun pengawas dan masyarakat NTT,” tutupnya.
Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi dalam sambutannya di hari terakhir bertugas mengatakan dalam kunjungannya ke Eropa belum lama ini, pihaknya telah mengkampanyekan Bank NTT yang akan menjadi Bank Devisa kepada orang-orang NTT yang hidup di Eropa.
“Kami telah memperkenalkan Bank NTT hingga Eropa dan saat ini dengan menjadi bank devisa maka transaksi keuangan dari orang NTT yang ada di Eropa dan luar negeri sudah bisa dilakukan lewat Bank NTT,” katanya.
Josef Nae Soi mengakui bahwa tantangan di NTT memang luar biasa. Tapi dengan kerja kolaboratif maka kesulitan – kesulitan yang ada sedikit demi sedikit bisa teratasi. Dia berharap agar kerja kolaboratif terus dipertahankan dan ditingkatkan sehingga Bank NTT akan terus maju dan bertumbuh secara sehat.
“Bank NTT telah begitu masif membantu pemerintah dalam berbagai kebijakan dan program dalam pengentasan kemiskinan di NTT. Bank NTT adalah bank kebanggan yang harus tetap menjadi bank milik rakyat NTT. Kita hindari bank ini jatuh ke pihak lain. Jaga pelayanan yang hospitality. Akhir kata saya mau bilang My worry has gone but My heart always in NTT,” tutup Nae Soi disambut tepuk tangan hadirin. ( joey)