Kupang, seputar-ntt.com – Bayi berusia tiga minggu yang dilahirkan secara prematur di Puskesmas Sikumana, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditinggalkan ibunya di RSUD Kota Kupang, sejak tiga pekan kemarin.
Bayi tersebut kini di ruang perawatan RSUD Kota Kupang dengan biaya yang ditanggung oleh pemerintah setempat. Saat dilahirkan berat badan bayi tidak ideal seperti bayi lainnya yang baru dilahirkan yakni 2,5 kiligram (kg).
Saat dilahirkan bayi tanpa nama itu hanya miliki berat 1,2 kg, setelah ditangani beratnya meningkat menjadi 1.6 kg. Bayi malang itu diketahui dilahirkan Jenny Taneo, yang meninggalkan anaknya di rumah sakit hingga saat ini. “Anak ini akan diserahkan penanganannya kepada Dinas Sosial,” kata Wali Kota Kupang, Jonas Salean yang mengunjungi bayi malang itu, Selasa, 22 Juli 2014.
Wali Kota mengatakan setelah ditinggal ibunya sejak tiga pekan lalu, maka penanganan bayi tersebut menjadi beban rumah sakit Kota. “Bayi ini sudah menjadi tanggungjawab pemerintah,” katanya.
Walaupun diakuinya banyak pihak yang telah meminta untuk mengadopsi anak tersebut, namun sesuai aturan, jika sebulan kesehatan anak membaik dan tidak diambil orang tuanya maka proses adopsinya harus dilakukan melalui penetapan pengadilan. “Hal itu dilakukan untuk menghindari terjadi kesan perdagangan anak,” tegasnya.
Direktris RSUD Kota Kupang dr Marsiana Halek mengatakan, bayi dari Jenny Taneo masuk ke RSUD Kota sejak 3 Juli 2014. Setelah dirawat di rumah sakit dan berat badan bayi normal, ibunya justru tak kunjung datang menjemput anaknya. “Upaya pencarian juga sudah dilakukan. Dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Kami sudah coba cari tahu, tapi belum ditemukan,” katanya.(rif)