Sambi Rampas, seputar-ntt.com – Hari masih pagi ketika rombongan Bupati Sabu Raijua Marthen Dira Tome berangkat dari Pota, ibukota Kecamatan Sambi Rampas Kabupaten Manggarai Timur menuju Riung di Kabupaten Ngada pada Rabu, 7 September 2016. Hari itu mereka harus bertemu dengan masyarakat Riung di Kabupaten Ngada.
Perjalanan baru sekitar dua kilometer dari Pota ketika rombongan tiba-tiba seperti dihalang oleh sejumlah anak Sekolah Dasar (SD) yang sedang berlarian di saat istrahat. Marthen Dira Tome langsung meminta sopir untuk berhenti. Dengan sigap Bupati Sabu Raijua itu langsung membuka pintu dan menyapa anak-anak sekolah.
“Halo anak-anak, sudah makan pagi sebelum datang sekolah atau tidak,” kata Dira Tome. Sebagian anak menyahut bahwa mereka sudah makan, sebagian lainnya hanya diam dan tertawa. Beberapa orang guru berlari kecil dan berjabatan tangan dengan Marthen Dira Tome.
“Penting untuk anak-anak kita makan pagi sebelum mereka masuk sekolah. Menerima pelajaran dengan kondisi perut kosong hanya membuat anak-anak merasa mengantuk dan tidak membuat mereka cerdas karna dipaksa untuk belajar dengan tidak makan,” kata Marthen saat berdiskusi di depan SD Inpres Lengka Randang, Desa Nanga Mbaur, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur.
Dia mengatakan, banyak anak-anak di NTT yang pergi sekolah tanpa makan pagi. Hal itu terjadi karna berbagai faktor temasuk kondisi masyarakat yang hidupnya belum sejahtera secara ekonomi. Para guru hanya menganggung dan penuh perhatian saat mendengar apa yang dibagikan Dira Tome tentang pendidikan bagi anak-anak.
“Banyak anak-anak NTT yang terpaksa harus pergi sekolah tanpa makan pagi. Sudah begitu, mereka harus berjalan kaki. Kondisi ini yang membuat anak-anak kita tidak bisa menerima pelajaran secara baik dan maksimal. Kalau mau anak-anak kita bersekolah dengan baik, pastikan mereka harus makan pagi dan kita harus mampu menyiapkan itu bagi mereka,” ujar Dira Tome.
Dia mengatakan, di Pota, Kecamatan Sambi Rampas, ada lahan sawah yang cukup luas sehingga bisa mencukupi pangan masyarakat. Selain itu Pota yang berada di pesisir laut juga tidak kesulitan laut untuk anak-anak. Untuk itu para orang tua dan guru harus memberikan kesadaran dan memastikan setiap anak sudah makan sebelum menerima pelajaran.
“Wilayah ini sangat kaya, ada sawah yang cukup luas di pinggiran laut. Saya harap bapak ibu guru tidak saja menjadi pendidik bagi mereka tapi sekaligus menjadi motivator sehingga anak-anak yang kita didik bisa menjadi anak-anak yang cerdas dan tangguh,” ujar Dira Tome.
Kurang lebih 30 menit Dira Tome berbincang dengan para guru dan anak-anak sekolah kemudian mohon ijin melanjutkan perjalananya menuju Kecamatan Riuang di Kabupaten Ngada melewati jalur Pantai Utara Pulau Flores. “Sampaikan salam hangat saya bagi keluarga dan semua sanak saudara di Sambi Rampas,” kata Dira Tome sambil melambaikan tangan tanda perpisahan. (jrg)