Kupang, seputar-ntt.com – Bakal Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan, demi martabat dan harga diri masyarakat NTT di mata Nasional, apapun akan dia korban. Sebab hanya dengan pengorbanan yang ikhlas, maka wilayah ini akan terlepas dari berbagai stigma buruk.
“Jangankan tenaga, pikiran dan harta, apapun akan saya korbankan demi NTT. Kalaupun nyawa saya harus diambil maka untuk martabat dan harga diri serta kebangkitan NTT maka akan saya korbankan. Kami datang kesini bukan untuk mencari jabatan, kami datang untuk membuktikan bahwa kami memiliki hati yang tulus untuk membangun daerah ini dari berbagai ketertinggalan,” tegas Viktor Bungtilu Laiksodat dalam kampanye dialihis bersama Relawan NTT Bersih di Kelurahan Liliba, Kota Kupang, Minggu, (24/2/2018).
Viktor Laiskodat mengatakan, dirinya bertarung di Pilgub NTT hanya ingin membuktikan kepada masyarakat Nasional bahwa NTT bukanlan daerah yang miskin seperti stigma yang melekat selama ini. “Saya akan persembahkan seluruh kemampuan saya untuk kemajuan NTT. Ini demi harga diri saya datang karena harga diri saya terganggu oleh kondisi miskin dan ketertinggalan.
Pemimpin kata Viktor Laiskodat harus bisa menyatukan apa yang keluar dari mulut dan hati serta tindakan. Pemimpin tidak boleh tidur lebih tempo sebab dia adalah tempat rakyat mengeluh. Pemimpin juga tudak boleh takut dalam membela kebenaran dan kepentingan masyarakat yang dipimpinnya.
“Pemimpin yang penakut pasti masuk neraka. Saya tidak datang untuk memburu jabatan di NTT sebab di Jakarta saya didatangi gubernur dan menteri. Saya datang untuk mengabadikan diri dimana tanah ini telah memberi saya kesempatan untuk menanam ari ari saya dan ketika saya mati, ada jutaan rakyat NTT yang akan menangis karena pemimpin mereka telah pergi,” kata Viktor.
Pemimpin yang dicintai rakyat lanjut Viktor adalah mimpin yang harta, pikiran dan waktunya dikorbankan semata-mata untuk rakyat. Jika srorang pemimpin hanya datang untuk makan gaji maka semua orang bisa menjadi pemimpin. Tetapi jika seorang pemimpin datang untuk bekerja keras bagi rakyat maka itu sangat berat.
“Saya lebih baik di Jakarta karena bukan hanya Gubernur saja yang datang tapi para Menteri juga menghadap saya. Saya bukan sombong tapi karena memang kita bicara tentang orang yang dipercaya. Pemimpin harus memiliki roh besar untuk menuntaskan segala macam kesulitan dan kendala yang dialami oleh rakyat yang dipimpin. Pemimpin harus memberi. Saya bukan orang yang lahir langsung seperti ini tapi saya mengalami tahapan kesulitan hidup yang luar biasa sebelum saya sampai pada titik ini,” ungkap Viktor.
Viktor Laiskodat mengatakan dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia NTT yang mumpuni maka jika masyarakat NTT memberi legitimasi kepada dirinya dan Josef Nae Soi untuk memeimpin NTT kedepan, maka ribuan anak NTT akan dikirim untuk belajar diluar negeri. Disana mereka tidak saja belajar tentang bahasa di Negara itu tapi juga belajar berbagai ketrampilan-ketrampilan sehingga kelak ketika mereka pulang ke NTT mereka sudah bisa menjadi penggerak-penggerak di desa masing-masing.
“NTT memiliki banyak potensi yang bisa dikelola secara baik untuk kemakmuran. Yang menjadi persoalan adalah, kita tidak memiliki sumber daya manusia yang cukup untuk mengelola berbagai potensi yang ada. Oleh karena itu, kita harus mengirim anak-anak kita belajar diluar supaya mereka miliki ketrampilan yang cukup untuk mengelola berbagai potensi yang ada,” ujar Ketua Fraksi Nasdem DPR RI itu. (joey rihi ga)