Atambua, seputar-ntt.com – Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar operasi bibir sumbing bagi warga di Kabupaten Belu yang juga merupakan wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste.
Pantauan seputar-ntt.com, proses operasi masal yang berlangsung di ruang operasi Rumah Sakit Mgr. Gabriel Manek SVD Atambua, Senin (22/9/2014) itu, melayani sedikitnya belasan pasien penderita bibir sumbing secara gratis tanpa dipungut biaya sepersenpun.
Kepala BK3S Provinsi NTT, Matilda Salu mengemukakan, operasi gratis bagi penderita bibir sumbing di wilayah Belu hari ini, merupakan kerjasama dengan tim dokter dari pihak bedah plastik dari Brawijaya, Yayasan pembina penderita celah bibir dan langit-langit dari Bandung-Jawa Barat serta universitas Hazanudin.
“Operasinya langsung dilakukan oleh tim gabungan dokter. BK3S NTT sudah melakukan operasi bibir sumbing sejak 1984 lalu dan sampai saat ini sudah sebanyak 6.000 warga NTT yang sudah dioperasi,” ungkap Matilda.
Dijelaskan Matilda, BK3S Provinsi NTT menargetkan pada tahun 2015 di wilayah NTT tidak ada lagi warga penderita bibir sumbing dewasa. Sasarannya yakni warga yang berusia mulai dari tiga bulan hingga dewasa. “Kita target dalam tahun ini dan tahun depan wilayah NTT tuntas dari penderita bibir sumbing,” tuturnya.
Diharapkan, program operasi gratis ini menjadi perhatian bersama dengan pihak Pemerintah serta seluruh warga di wilayah Kabupaten Belu. “Hari ini banyak yang mendaftar. Kalau bisa warga penderita lainnya yang belum mendaftar bisa segera datang ke RSUD,” himbau Matilda.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Belu, Theresia Saik meminta agar warga yang mempunyai keluarga penderita bibir sumbing supaya tidak boleh malu dengan kondisi tersebut dan diharapkan dapat melaporkan kepada Dinas Kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan berupa operasi.
“Kita ingin agar warga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Silakan melaporkan ke kami, sehingga kami bisa mendatanya untuk dibantu (dioperasi gratis),” tutur Saik. (Parada)