Lewoleba, seputar-ntt.com – Balai Pelatihan Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi menggelar pelatihan penangkapan ikan ramah lingkungan dengan bubu dan pelatihan perawatan mesin kapal ikan bagi nelayan di kabupaten Lembata.
Pelatihan yang digelar di pelataran belakang kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lembata itu, berlangsung selama 6 hari yakni sejak tanggal 9 Mei hingga 14 Mei 2016. Pelatihan ini dihadiri sekitar 60 orang nelayan Lembata yang terbagi dalam dua kelompok yakni kelompok pelatihan penangkapan ikan ramah lingkungan dengan bubu dan kelompok pelatihan perawatan mesin kapal.
Hal ini disampaikan Wayan Wardana, salah satu instruktur dari BP3 Banyuwangi ketika ditemui di kantor DKP Lembata, Rabu (11/05/16). Menurut Wayan, pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan Nelayan profesional berbasis lingkungan. Wayan mengakui, dewasa ini karena ambisi untuk mendapatkan hasil tangkapan yang banyak, kadang semua cara dihalalkan terutama dengan pemboman dan penggunaan jaring raksasa yang justru mengancam lingkungan laut dan berakibat pada menurunnya hasil tangkapan.
Sementara terkait dengan fokus materi yang dilatih, Wayan menjelaskan untuk penangkapan, teknis pelatihannya berhubungan dengan identifikasi bubu, cara menciptakan hingga efisiensi pola penangkapan yang efisien tetapi tidak menggangu lingkungan laut. Sedangkan pelatihan peawatan mesin kapal, berorientasi pada cara dan teknik perawatan yang juga berbasis ramah lingkungan.
Dua hal ini dikatakan sebagai penyebab pokok rusaknya laut di Indonesia yang kini menjadi salah satu fokus program kementerian Perikanan dan Kelautan dibawah komando Menteri Puji Astuti, ujar Wayan.
Untuk itu menurut Wayan, pemerintah daerah perlu bekerjasama secara terus-menerus agar pelatihan berbasis lingkungan semacam ini intens dilakukan. “Kami dari Balai selalu siap, apalagi Flores dan Lembata merupakan daerah yang luas wilayah lautnya menjadi modal utama untuk peningkatan pendapatan masyarakat, terutama para nelayan”, tutup Wayan. (Broin Tolok)