Buku Destinasi Wisata di Manggarai Barat Launching November 2019

Labuan Bajo, Seputar-ntt.com — Buku, jadi jendela dunia, memberi rangkaian informasi, pengetahuan bagi para pembacanya untuk mengenal sesuatu lebih luas dan lebih dalam lagi. Bagi seorang pecinta buku, pasti tahu rasa bahagia saat mendapatkan buku baru untuk dibaca.

Berbahagialah para pecinta buku Labuan Bajo, karena pada awal November mendatang, launching buku yang berjudul “Selamat Datang di Manggarai Barat” akan diluncurkan dan dibedah pada tanggal 2 November mendatang.

Buku yang ditulis oleh Syamsudin Kadir dan Muhammad Achyar ini akan diluncurkan di Labuan Bajo dengan menghadirkan bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula sebagai Keynote Speaker, wakil bupati Mabar Maria Geong sebagai pembanding, dan pater Marsel Agot sebagai tokoh agama.

Muhammad Achyar, salah satu penulis buku tersebut menjelaskan bahwa buku tersebut mengulas seputar destinasi wisata, panorama alam dan keunikan atau kekhasan Manggarai barat yang memikat daya tarik wisatawan.

“Buku ini akan di Launching dan di bedah pada tanggal dua November mendatang dengan mengangkat tema “Mencintai Manggarai Barat Tanpa Tapi”, kata Muhammad Achyar, Sabtu (19/10/2019).

Lebih jauh, Achyar menjelaskan niatnya menulis buku tersebut bersama rekannya Samsyudin Kadir adalah sebagai wujud cinta daerah.

“Saya menulis buku sebagai wujud cinta kepada daerah sekaligus upaya membangun atau mengembangkan tradisi literasi kepada masyarakat luas di Mabar bahkan Indonesia,” tuturnya.

Secara umum, kata Achyar, buku tersebut berisi tentang tiga poin penting yaitu, pertama, sejarah singkat dan selayang pandang Mabar; kedua, destinasi wisata dan panorama alam Mabar dan ketiga, pernak-pernik budaya Mabar.

“Pesan atau nilai penting buku ini terwakili oleh tiga kata kunci yang sepaket alias senyawa dan tidak bisa dipisahkan yaitu: dokumentasi, publikasi dan literasi,” imbuhnya.

Harapannya, kaya Achyar, segala dinamika perkembangan dan kemajuan Mabar dalam segala sisinya terdata dengan baik. Apalah lagi kekayaan alam yang bernilai produktif, mesti terdata dengan baik. Dan mesti terpublikasi dengan baik pula. Buku merupakan dokumen paling baik dan punya rekam jejak yang lama dalam perjalanan hidup umat manusia dalam hal dokumentasi dan publikasi.

“Sederhananya, siapapun yang mencintai Mabar bakal tergoda untuk membeli dan membaca buku ini hingga tuntas. Masih mencintai Mabar? Tak perlu bimbang dan ragu. Segera miliki buku ini,” ungkapnya sembari bercanda.

Pengacara muda ini berharap, melalui buku ini para wisatawan lebih dalam mengenal Mabar sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia.

“Harapannya melalui buku ini para wisatawan lebih dalam mengenal Mabar sebagai salah satu daerah tujuan wisata berkelas dunia di Indonesia,” tukasnya. (Fidel Sanath)

Komentar Anda?

Related posts