Kupang, seputar-ntt.com–Perum Divre Bulog Provinsi NTT meminta agar para lurah di Kota Kupang, setelah Beras Sejahtera (Rastra) didrop, harus segera disalurkan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Permintaan ini disampaikan Kabid Operasional dan Pelayanan Publik Divre Bulog Provinsi NTT, Dominggus Foes saat pertemuan dengan para Camat dan Lurah se-Kota Kupang, di Gudang Bulog Tenau, Rabu (30/5/2018).
Dikatakan Dominggus Foes, Bulog memiliki stok yang cukup, kalau nanti Rastra yang 180 Ton untuk alokasi enam bulan diluncurkan sekaligus, Bulog tidak mengalami kesulitan. Kalau gudangnya penuh, maka Bulog akan menyewa gudang diluar.
“Jadi kalau salurkan sekaligus 180 Ton Rastra daerah ini, sangat menguntungkan kami, karena kami bisa mempercepat penyaluran Rastra ke daerah lainnya,” tegas Dominggus Foes.
Diakui Dominggus Foes, pelaksanaan bansos Rastra daerah yang dilakukan oleh Kota Kupang, pelaksanaannya sesuai Juknis yang disusun oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kupang, tetapi juga mengacu pada pedoman umum Bansos Rastra Nasional, diantaranya kualitasnya medium dan tanggung jawab Bulog ketika melaksanakan hanya 2×24 Jam.
“Pengecekan kualitas dan kuantitas ini penting bagi Bulog, untuk memastikan beras yang disediakan Bulog yang nantinya diluncurkan ini, kualitasnya memenuhi kualitas medium, terlihat baik dan disaksikan oleh Camat dan Lurah, sehingga dapat mengeliminir permasalahan kualitas dan kuantitas yang tahun lalu menjadi pengeluhan masyarakat dibeberapa tempat,” ujar Dominggus Foes.
Menurut Dominggus Foes, ketika melaksanakan evaluasi terhadap penyaluran Bansos Rastra Nasional, yang sudah disalurkan lima bulan, ada beberapa kendala di lapangan, seperti soal angkutan. Karena Kota Kupang ini pelaksanaannya setiap bulan, maka jatahnya kecil-kecil, padahal armada pengangkut itu maunya sekali angkut kapasitas mobil harus penuh.
“Jadi kalau mobil bisa muat 10 Ton, maka kalau bisa muatnya juga 10 Ton atau minimal 9 Ton. Ini berarti dia bawa jatah banyak kelurahan, sehingga kelurahan yang terima pagi itu harus bersyukur, tapi kalau yang menerima malam memang wajar akan mengeluh. Tapi kami akan usahakan di jam dinas bisa tetap kami layani. Kami akan perbanyak armada angkutannya,” janji Dominggus Foes.
Disamping itu, tambah Dominggus Foes, masih adanya kualitas beras yang rusak, sehingga harus diganti oleh Bulog, maka kedepan diharapkan ketika berasnya didrop, langsung dibagi, karena kalau tersimpan lama di kantor lurah dengan kondisi yang tidak memungkinkan, maka kualitasnya akan mengalami penurunan.
“Bertolak dari pengalaman Bansos Rastra Nasional, maka ketika Bansos Rastra Daerah ini di drop, diharapkan lurah langsung bagikan kepada KPM, sehingga tidak terjadi kerusakan karena lama disimpan,” harap Dominggus Foes.
Kembali diakui, masih ada keluhan kuantitas, dimana ada lurah yang menginformasikan bahwa berat netto tidak sampai 10 kg, maka sebelum dibagikan agar dicek dahulu, kalau kurang maka akan ditambah oleh Bulog.
Wakil Wali (Wawali) Kota Kupang, Hermanus Man menegaskan bahwa Bulog ingin mendistribusikan beras Rastra sesingkat-singkatnya, untuk itu harus direspon oleh para Camat dan Lurah dengan baik.
“Saya akan minta laporan dari camat untuk rekapitulasi hari keenam. Camat laporkan kapan diterima dan hari keberapa sudah habis,” ujarnya.
DIkatakan Hermanus Man, harga beras penentu dua hal yakni penentu kedalaman garis kemiskinan dan laju Inflasi, sehingga kalau dihitung nomor satu adalah harga beras, apalagi menjelang hari raya. Dan kalau semua orang sudah punya beras saat hari raya, maka spekulasi tidak ada.
Sedangkan Kadis Sosial Kota Kupang, Felixberto Amaral, mengakui koordinasi antara Bulog dan pihaknya serta para camat dan lurah sudah berjalan dengan baik. (ira)