Kalabahi, seputar-ntt.com – Bupati Alor, Drs. Amon mengatakan, acara penutupan Expo Alor sedianya akan dilakukan besok malam, Kamis,1/10/2020 dari rencana sebelumnya tanggal 3/10/2020 mendatang. Hal ini disampaikannya dalam jumpa pers diruang kerjanya, Rabu, (30/9/2020) pagi.
Menurutnya, alasan dimajukan penutupan expo ini bukan karena pandemi covid-19 atau sejumlah tuntutan elemen masyarakat, namun lebih pada persiapan lahan oleh masyarakat untuk bercocok tanam.
“Pemerintah sudah ambil keputusan, kita buat 4 malam dengan tujuan agar masyarakat dari dari kecamatan luar harus cepat pulang dan mempersiapkan lahan untuk penguatan pangan 2020-2021,” kata Bupati Amon.
lanjutnya, segala bentuk kritikan dan saran selama kegiatan ini berlangsung memang penting untuk disampaikan sehingga menjadi bahan evaluasi pada ajang yang sama di tahun mendatang.
“Kita harus terus berbenah. Tahun ini cukup baik walaupun digelar ditengah pandemi covid-19. Kita juga sudah membuka ruang kepada masyarakat untuk turut ambil bagian baik untuk ekonomi, budaya, pariwisata dan edukasi terkait disiplin menjalankan protokol kesehatan,” ungkap AJ, sapaan akrab Bupati.
Djobo juga menyampaikan, tidak benar jika ada pejabat yang bersuara diluar bahwa expo itu dibatalkan oleh fraksi-fraksi di DPRD.
“Tujuh fraksi itu hanya minta ditunda. Fraksi PDIP dan satu lagi fraksi meminta untuk ditunda termasuk Gerindra yang menambah usulan yakni pemerintah harus tetap mengedepankan protokol kesehatan,”ucapnya.
Amon pun menjelaskan, alasan lain untuk digelarnya expo ini lebih pada komitmennya pada kebijakan untuk mengangkat harga diri daerah, kesejahteraan masyarakat.
“Dipembukaan saya sudah sampaikan dengan tegas, kalau ada 3, 4 orang yang meninggal saat diisolasi karena terpapar corona dari expo ini maka saya meletakan jabatan. Baik maupun tidak dari expo, saya bertanggungjawab penuh. Itu komitmen saya,” ungkap mantan asisten III ini.
Ia juga menjelaskan, selama kegiatan expo berlangsung, pihaknya selalu melakukan evaluasi bersama setiap hari terkait disiplin masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.
“Kalau ada yang terjangkit maka pemerintah akan melakukan penanganan. Untuk itu saya berharap jangan menggiring niat baik pemerintah untuk mengangkat ekonomi rumah tangga, ekonomi daerah ini. Jangan juga membuat ketakutan yang berlebihan di masyarakat,” sambung AJ.
Bupati juga menyampaikan, kegiatan yang dilakukan ditengah pandemi ini bukan mengesampingkan semua ketentuan pemerintah, namun setiap pimpinan daerah harus melihat kearifan lokal dan menganalisa situasi sesuai arahan pimpinan pusat dan provinsi.
“Kalau dirasa bisa melakukan kegiatan yang dapat menggairahkan roda ekonomi ya kita jalan, tapi kalau situasinya tidak menjamin berarti jangan. Kita juga sudah melakukan 3 even besar dan semuanya berjalan baik. Jadi yang disebut new normal itu semua aktifatas berjalan namun protokol kesehatan itu wajib,” ujarnya.
Diakhir pernyataannya, Djobo juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Kapolres, Dandim bersama jajarannya, Sat Pol PP serta unsur lain yang telah bekerja keras dalam melakukan pengamanan.
“Mereka luar biasa dalam bekerja, memberikan edukasi kepada masyarakat selama kegiatan ini berlangsung. Untuk itu sekali lagi saya ucapkan ucapan terima kasih atas kerjasamanya,” tutup Bupati Amon Djobo. (*Pepenk)