Oelamasi, Seputar NTT.com – Salah satu solusi untuk menghapus predikat Discaimer yang disandang Kabupaten Kupang selama empat tahun berturut-turut adalah dengan cara mendata semua aset daerah secara akurat dan benar.
Hal ini dikatakan Bupati Kupang Ayub Titu Eki, kepada peserta sensus barang milik daerah Kabupaten Kupang di aula kantor Bupati Kupang di Oelamasi, Rabu (16/10/2013).
“Aset daerah sangat penting karna itu saudara-saudari yang sebentar turun kelapangan ambil data yang baik dan akurat,”pinta Titu Eki.
Selain akurat lanjut dia, data yang diperoleh juga harus bisa dipertanggungjawabkan dengan baik. Sebab kata dia, ini adalah satu cara untuk mencari solusi disclaimer, yang selama ini disandang pemerintah Kabupaten Kupang, yang salah satu penyebabnya yakni pencatatan aset daerah tidak jelas.
“Ternyata soal penggunaan uang, bukti kwitansi, SK hibah dan sertifikat tanah ada yang belum jelas dan ini yang perlu kita cari,”kata dia.
Menurut dia, Jika pemerintah mengklaim sebuah aset adalah milik Pemda maka harus dibuktikan dengan administrasi yang benar seperti kwitansi, SK hibah atau surat pelepasan hak.
“Saat sensus harus teliti supaya ada bukti yang jelas. Bukti tidak sekedar bukti, tapi bukti yang meyakinkan dalam pertanggungjawaban. Jangan sampai surat-surat tumpuk saja disitu, sementara barang inventaris daerah tidak dicatat harus dicatat, jangan asal catat harus akurat. Selain bukti, teliti keabsahan, kelengakapannya, sehingga semua bukti telah atau belum tercatat, dan saat orang periksa juga matanya enak untuk dibaca,”ujarnya.
Dia menambahkan, target pemkab kupang tahun 2015 harus ada penilaian WTP dari BPK.” Tidak ada alasan kita harus bisa capai target ini,”tegasnya.
Dia mengungkapkan, mereka yang ditempatkan dalam SKPD adalah orang-orang profesional yang dipercaya, karna itu bukti dan pelaporan adalah salah satu bentuk pertanggugjawab yang diberikan sesuai dasar kebenaran.
“Akan dilihat kesesuaian antara bukti dan pembukuan. Tidak ada kesesuaian antara bukti dan pelaporan. Aset tidak beres itu orangya tidak kerja. Kita ada disini utuk melayani membersekan apa yang belum beres. Sebelum sauadara kesana sauadara sudah tau apa yang harus dilakukan. Jangan seperti’ kerbau’ yang jalan ditengah hutan, tidak tahu arahnya kemana,”ungkap dia.(Ady)