Diduga Cemarkan Hosti di Paga, Bule Prancis Nyaris Dihakimi Massa

Maumere, seputar-ntt.com – Minggu (13/2/2017) pagi, umat Katolik Gereja Paroki Salib Suci Maulo’o, Kecamatan Paga dibuat geger pasalnya di tengah perayaan Ekaristi tepatnya saat penerimaan Komuni kudus (Hosti) seorang buleberkebangsaan Prancis, Natanael Jacques Leopold Wadblaq (34),ikut menerima hosti dan diduga melakukan pencemaran atas Tubuh Kristus tersebut.

Usai perayaan misa, beberapa umat yang tidak terima dengan cara Natanael menerima hosti mengamuk dan mau menghakimi Natanael. Bersyukur pastor yang memimpin misa langsung mengamankan Natanael dan membawanya ke rumah pastoran dan langsung melaporkan peristiwa tersebut ke aparat kepolisian sektor Paga.

Situasi sempat memanas karena beberapa umat memaksa masuk ke ruangan pastoran dengan cara mendobrak pintu untungnya segera diamankan oleh Kepala Desa Mbengu dan aparat kepolisian yang langsung turun ke lokasi kejadian.

Kapolsek Paga, Iptu Silfianus Hardi yang dikonfirmasi wartawan, Minggu (13/2/2017) sore membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya umat Paroki Maulo’o mengamuk karena melihat cara Natanael menerima Hosti tidak seperti kebiasaan yang dilakukan oleh umat di sana.

“Mereka tidak terima karena Natanael saat menerima Hosti tidak langsung memasukkannya ke dalam mulut tetapi membawanya ke tempat duduk baru dimakannya,” ujar Iptu Silfianus.

Lebih lanjut, Iptu Silfianus mengungkapkan, saat diiterogasi oleh aparat kepolisian, Natanael mengaku kalau dirinya merasa bingung soal tata cara penerimaan hosti di Paroki Paga yang menggunakan tangan. Menurut Natanael, di negaranya, Hosti diterima langsung menggunakan mulut karena itu ia canggung sehingga ia membawa hosti ke tempat duduknya baru dikunyahnya.

Iptu Silfanus menjelaskan bahwa Natanael mengaku kalau dirinya adalah seorang Katolik tulen yang kebetulan sedang berlibur di Indonesia dan mau mengikuti misa kudus pada hari Minggu.

“Dia cerita kalau dia sedang berlibur di Indonesia dan sejak malam ia menginap di Pantai Koka. Sebelumnya dia dari Ende dan mau ke Maumere hanya singgah di Pantai Koka. Kebetulan hari Minggu jadi dia mau ikut misa,” papar Iptu Silfianus.

Natanael, sambung Iptu Silfanus, sebelumnya mengikuti misa di Wolowiro namun ia memutuskan untuk keluar dari Gereja karena dirinya tidak mengerti Bahasa indonesia. Kemudian Natanael keluar untuk mencari Gereja yang berbahasa Inggris. Lalu ia berjalan kaki sejauh 3 Km menuju Maulo’o dan mendapati Gereja Paroki Maulo’o yang sedang melangsungkan perayaan ekaristi dan langsung menerima Hosti di sana yang memang kebetulan tepat upacara penerimaan Hosti.

Terkait beberapa umat yang marah, Iptu Silfianus menegaskan bahwa pihaknya menghimbau umat Paroki Maulo’o agar tidak terprovokasi dan melakukan tindakan melanggar hukum. Sementara itu,Natanael langsung diamankan aparat Kepolisian ke tempat yang aman untuk dimintai keterangan lanjutan.

“Sempat ada umat yang blokir jalan masuk menuju pastoran dengan batang kayu tapi berkat koordinasi pastor paroki, tokoh masyarakat dan pak Siflan Angi, blokade itu bisa dibuka kembali sehingga Natanael bisa dibawa untuk diinterogasi secara mendalam,” terang Iptu Silfianus.

Hingga saat ini kasus dugaan pencemaran hosti ini telah dilimpahkan ke Polres Sikka untuk didalami lebih lanjut dan memastikan motif perbuatan Natanael yang sesungguhnya. (chs)

 

 

Komentar Anda?

Related posts