DKP NTT Sita 12 Ton Ikan Berformalin di Kupang

Kupang, seputar-ntt.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTT, Kamis (29/1/2015) kembali menyita 12 ton ikan berformalin di Tempat Pendaratan Ikan (TPI). Sebelumnya, Selasa 27 Januari lalu sebanyak 5 ton ikan berformalin telah habis terjual di Kupang. Ikan-ikan ini masuk dari Larantuka dan Lewoleba.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT, Abraham Maulaka mengatakan,  petugas dari institusi tersebut petang kemarin menahan lagi enam ton ikan dari Lembata.

“Ikan yang ditahan, berbagai jenis antara lain lamuru (tembang), tongkol dan lain-lain. Berdasarkan uji laboratorium oleh Laboratorium Pembinaan dan Pemeriksaan Mutu Hasil Perikanan DKP NTT, ikan-ikan itu positif mengandung formalin,” katanya di Kupang, Kamis (29/1/2015).

Menurutnya, pihaknya menahan semua ikan tersebut dan memprosesnya sesuai aturan yang berlaku, termasuk menahan dokumen kapal yang mengangkut ikan-ikan itu.

“Kali ini kita tegas. Kalau kemarin (maksudnya ikan lima ton pertama,red)) kalau dibilang kita kecolongan, tidak apa-apa,” ujarnya.

Menurut dia, ikan sebanyak lima ton sebelumnya sudah terjual ke masyarakat, karena kapal yang memuatnya tiba siang dan langsung diserbu para pengumpul.Ketika petugas sedang mengambil sampel ikan-ikan itu untuk diuji, para pengumpul langsung dengan mobil pick up membawa ke luar ikan-ikan tersebut.

“Menghadapi masyarakat seperti ini, kita butuh banyak kesabaran. Tapi enam ton ini kita tegas. Tidak boleh ada yang bongkar,” tandasnya.

Maulaka mengatakan, semestinya setiap ikan yang dijual ke luar kabupaten harus mengantongi surat keterangan asal ikan dari DKP kabupaten. Surat keterangan itu juga memuat kelayakan untuk dikonsumsi.

Belum tuntas penanganan terhadap ikan berformalin yang masuk petang kemarin, pagi tadi sekitar pukul 05.00 Wita, petugas dari DKP NTT kembali menahan enam ton ikan berfomalin dari Larantuka yang diangkut dengan sebuah kapal.

“Ikan-ikan dalam boks tersebut kami tahan untuk uji laboratorium apakah mengandung formalin atau tidak,” kata Kepala TPI Oeba, Legi Wiandri yang dihubungi terpisah.(joey)

Komentar Anda?

Related posts