Kupang, seputar-ntt.com – Kabupaten Ponorogo mengincar produk kerajinan tangan tenun ikat di kota Kupang. Pasalnya, sistem pembinaan dan pemasaran kerajinan di ibu kota propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini dinilai lebih baik.
Hal itu disampaikan ketua komisi B DPRD kabupaten Ponorogo provinsi Jawa Timur, Widodo, usai melakukan pertemuan dengan pemerintah kota Kupang, di balai kota, Kamis (7/9/2017). Pertemuan di ruang Garuda ini diterima Asisten II ekonomi dan pembangunan Sekda kota Kupang, Djama Mila Meha.
“Kita ingin tau model pemasaran kerajinan tenun ikat, pembinaan juga lebih baik dari pada disana (Ponorogo). Selama ini kita kesulitan memasarkan,”kata anggota Fraksi Partai Demokrat ini.
Ditambahkannya, kualitas kerajinan tenun ikat di kota Kupang cukup baik. Demikian juga dengan pembinaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kota Kupang sendiri dibina oleh koperasi yang membantu memasarkan. Selain, DPRD juga ingin melihat program lain di lingkup pemerintah Kota Kupang.
“Kita juga pelajari program Raskin gratis. Industri gerabah di sini belum maju, kita ingin kerjasama,”tambahnya.
Sementara Asisten II ekonomi dan pembangunan Sekda kota Kupang, Djama Mila Meha, usai pertemuan, mengatakan kabupaten Ponorogo melihat kota Kupang dan NTT koperasinya sudah maju.
Menurutnya, kota Kupang memiliki potensi kerajinan cukup besar. Potensi limbah perikanan untuk pakan ternak serta usaha peternakan. Katanya, semua usaha di kota Kupang dibina oleh koperasi dan kota Kupang sendiri terdapat 566 koperasi, sementara yang aktif sebanyak 243 koperasi.
“Mereka melihat ke daerah. Mereka dengar NTT propinsi Koperasi, mereka ingin kerjasama di bidang peternakan. Ternak di NTT masih murah, bagi kita ini peluang dan sekaligus tantangan. Pakan ternak kita di import dari Jawa Timur. Mereka mau import dari Ponorogo. Beras jagung di Ponorogo juga surflus,”ujarnya. (pelipus libu heo)