Empat Kabupaten di Sumba Adopsi Program Inovasi

Waingapu, seputar-ntt.com – Program pendidikan INOVASI yang efektif berjalan pada awal tahun 2018 mendapatkan apresiasi yang amat baik dari pemerintah daerah Sumba Barat, Sumba Timur, Sumba Barat Daya dan Sumba Tengah. Ini terbukti dengan komitmen mereka mengalokasikan dana APBD yang cukup besar untuk mengadopsi atau mendiseminasi program pendidikan bantuan dari pemerintah Australia tersebut.

Empat daerah yang menurut penelitian ACDP 2016 memiliki tingkat literasi dan numerasi yang cukup rendah ini melihat program INOVASI menjadi salah satu cara menjawab tantangan tersebut. Bahkan Pemda Sumba Timur bersedia mengalokasikan dana sebesar 1,3 milyar untuk menularkan program tersebut ke pendidik-pendidik lain yang belum terkena program.

Dengan dana tersebut, Pemda Sumba Timur merekrut 62 Fasilitator Daerah sebagai tambahan 10 fasilitator yang sebelumnya telah direkrut oleh INOVASI. Fasilitator daerah ini bertugas melatihkan modul-modul pelatihan INOVASI ke pendidik kelas awal atau kelas 1, 2 dan 3 di tiga belas kecamatan yang baru dipilih menjadi penerima program oleh daerah.

Kecamatan -kecamatan tersebut merupakan kecamatan diluar empat kecamatan yang selama ini sudah menjadi dampingan dan dibiayai INOVASI dan satu kecamatan lainnya yang ditalangi oleh INOVASI dan Pemda Sumba Timur.

Tak ketinggalan dengan pemda Sumba Timur, Pemda Sumba Barat mengalokasikan 527 juta, Sumba Barat Daya 623 Juta, dan Sumba Tengah 500 juta, yang juga untuk diseminasi.

Dalam pertemuan yang baru-baru ini dilaksanakan oleh FPPS (Forum Peduli Pendidikan Sumba) di Sumba Timur, lewat Dr. Lery Rupidara -Kepala Biro Kerjasama Provinsi, Gubernur Nusa Tenggara Timur yang baru, Victor Laiskodat menyampaikan apresiasinya terhadap program INOVASI. Menurutnya, kemampuan literasi adalah kemampuan yang amat penting untuk dikembangkan. Sebagai bentuk apresiasinya, untuk menunjang program yang sudah ada, ia berjanji akan memperluas cakupannya dan mengembangkan perpustakaan yang lebih baik.

“Kalau terdapat bukti yang kuat keberhasilan program ini, kita akan perluas ke 18 daerah lain, seperti ke Alor, Flores dan Rote yang kondisinya hampir sama dengan di Sumba,” ujar Lery mewakili Gubernur (20 September 2018)
Perubahan Cara dan Paradigma Mengajar

Menurut guru-guru penerima program, INOVASI telah mengenalkan pada mereka metode mengajar yang terbukti efektif membuat siswa cepat menyerap pembelajaran. “Salah satu keberhasilan INOVASI adalah membuat saya tahu cara mengajar yang lebih efektif, yang mampu membuat siswa tingkat literasinya dan numerasinya jadi cepat meningkat dan memiliki karakter yang lebih kuat dari sebelumnya,” ujar Sarvina Mbali Rima, guru SDN Kadahang, Sumba Timur (25 September 2018)

Menurutnya, dulu sebelum mengenal program INOVASI, ia mengajar berdasarkan naluri pikirannya saja tanpa dibekali metode mengajar yang tepat. “Sekarang kita dibekali dengan metode pembelajaran aktif berbasis MIKIR atau mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi yang memudahkan kami membuat skenario pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa,” ujarnya.

Namun yang paling penting menurutnya, kehadiran INOVASI telah mengubah cara pandangnya terhadap profesinya sendiri sebagai guru. “Saya menjadi memahami dan memaknai profesi kita sebagai guru dan ini yang paling penting. Ohh ternyata begini jadi guru itu,” ujarnya yang bangga melihat siswa-siswanya sekarang lebih berani dan lebih percaya diri setelah ia lebih banyak memfungsikan dirinya sebagai fasilitator di kelas daripada penceramah.

Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh ibu Heronima Gole Rere, guru SD Pogo Tena di Sumba Barat Daya. “Program ini membuat saya tahu bagaimana meneliti permasalahan dalam pembelajaran dan memecahkannya. Memberi motivasi untuk terus menerus mencari cara-cara yang lebih efektif dalam mengajar,” ujarnya.(*jieb)

Komentar Anda?

Related posts