Golkar NTT Biarkan Kadernya Main Bebas di Pilpres

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Partai Golkar NTT tidak secara tegas memberi sanksi kepada seluruh kepada seluruh kadernya untuk memenangkan pasangan calon presiden, Prabowo- Hatta sesuai keputusan induk partai di pusat. Golkar bahkan memberi kebebasan bagi seluruh kadernya untuk bermain secara bebas pada pilpres 9 Juli mendatang.

Demikian dikatakan Ketua DPD Golkar NTT, Ibrahim Agustinus Medah kepada wartawan di Kupang, Rabu (4/6/2014).

Medah membandingkan, pilihan yang diberikan pada pemilu legislatif (Pilge) 9 April lalu tak linear dengan pilihan pada pilpres mendatang. Pasalnya, pilihan konstituen lebih didominasi oleh aspek emosional atau ada ikatan relasi dengan seorang caleg. Sedangkan pilihan yang diberikan pada pilpres lebih didominasi oleh aspek rasionalitas.

Jika ada kader partai yang memilih lain diluar keputusan partai, yakni pasangan Prabowo- Hatta, itu lebih didasarkan pada keberpihakan secara emosional. Pilihan yang berbeda itu lebih banyak terdapat di Jawa atau daerah seasal dengan pasangan capres dan cawapres.
“Walau Golkar memaklumi adanya perbedaan pilihan dalam pilpres, tapi Golkar di NTT solid mendukung pasangan Prabowo- Hatta,” kata Medah.

Menjawab pertanyaan tentang adanya sanksi bila ada kader Golkar di NTT tidak mengamankan instruksi partai, Medah akui partai lambang beringin ini belum punya sikap. Hingga saat ini, pihaknya belum punya sikap untuk pecat atau memberi sanksi kepada kader partai yang punya pilihan berbeda pada pilpres sesuai dengan keputusan partai. Hal ini karena partai masih berkeyakinan bahwa kader partai di NTT masih solid mendukung dan memenangkan Prabowo- Hatta pada pilpres 9 Juli mendatang.

“Golkar tidak memberikan sanksi kepada kader partai yang punya pilihan berbeda pada pilpres mendatang. Tapi tidak boleh membawa nama partai dan atribut partai karena partai telah memutuskan mendukung Prabowo- Hatta. Pilihan yang diberikan kepada paket lain merupakan dukungan pribadi,” ujar Medah.

Medah yang juga Ketua DPRD NTT ini berargumen, kalaupun dalam pilpres mendatang ada kader partai yang punya pilihan berbeda dengan keputusan partai, tapi diyakini akan berakhir pasca pelaksanaan pilpres 9 Juli mendatang. Karena setelah pesta demokrasi itu, semua kader pasti akan bersatu dibawa naungan Partai Golkar.

Sikap Golkar ini berbeda dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tergabung dalam koalisi Merah Putih pendukung Prabowo- Hatta. Ketua DPW PKS NTT, Suharjito menegaskan, partai akan memberi sanksi mulai dari teguran hingga pecat bila diketahui ada kader partai yang tidak mendukung pasangan calon yang telah diputuskan induk partai.

“Kita akan ambil tindakan tegas bagi kader partai yang membangkang  dari keputusan partai, mulai dari teguran lisan hingga dipecat dari kader partai,” tegas Suharjito.

Ia menambahkan, perolehan suara partai pada pemilu legislatif 9 April lalu di NTT sebanyak 94. 904 suara akan dijadikan kekuatan untuk mendukung pemenangan Prabowo- Hatta di daerah ini. Bahkan soliditas kader dan struktur partai cukup kuat hingga di tingkat paling bawah. Prinsipnya, PKS siang mendukung pemenangan Prabowo- Hatta di NTT sesuai target yang ditetapkan.(joey)

Komentar Anda?

Related posts