Maumere, seputar-ntt.com – Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sikka, Hengky B. Salli menegaskan bahwa benih jagung hibrida yang didistibusikan Dinas Pertanian dan Perkebunan adalah benih yang bagus dan merupakan varietas benih yang sudah direkomendasikan oleh Kementerian Pertanian. Karena itu, para petani diharapkan mengatur pemupukan dan penyiangan gulma secara berkala sehingga dapat menghasilkan panenan yang memuaskan.
Terkait keluhan petani soal banyaknya benih yang pecah-pecah dan kurang baiknya pertumbuhan jagung yang ditanam di lahan mereka, Kadis Hengky menjelaskan bahwa kendala utama yang dihadapi adalah curah hujan yang kurang beberapa minggu terakhir juga tidak dibarengi dengan pemupukan yang rutin dari para petani.
“Saya sudah keliling, jagungnya tumbuh baik hanya terkendala hampir dua minggu tidak hujan dan juga tidak dibarengi dengan pemupukan. Karakteristik hibrida kalau perakarannya sudah lengkap baru kelihatan pertumbuhan baik. Saya yakin kalau hujan seperti beberapa hari terakhir ini pertumbuhannya akan bagus dan para petani diharapkan dapat segera melakukan penyiangan dan pemupukan” terang Kadis Hengky
Lebih lanjut, Kadis Hengky mengatakan bahwa persoalan adanya bibit yang pecah-pecah ketika sampai di tangan para petani lebih disebabkan pada proses bongkar muat karena benih jagung tersebut adalah bantuan dari pusat yang didatangkan dari luar NTT.
“Kalau ditemukan 1-2 sachet yang pecah-pecah ya itu karena benihnya didatangkan dari luar NTT, resiko bongkar muat. Itu benih dari pusat dan kami di daerah hanya lakukan pemeriksaan dan mendistribusikan ke petani,” papar Kadis Hengky.
Kadis Hengky juga menerangkan bahwa benih yang dibagikan kepada para petani merupakan benih hibrida yang unggul dan produsen benih tersebut sudah mengantongi sertifikasi Mandiri dari Kementerian Pertanian sehingga benih yang dihasilkannya bermutu dan layak untuk didistribusikan kepada para petani.
Menurut Kadis Hengky, benih Bima URI 20 adalah varietas yang mendukung pelaku Upsus Pajale. Benih ini juga telah diuji coba di Kecamatan Kangae dan produktivitasnya di atas 5 ton per hektare. Dengan hasil yang dicapai ini, sambung Kadis Hengky, pada tahun 2017 pemerintah Kabupaten Sikka telah membuat kesepakatan dengan para petani untuk melakukan pengembangan areal tanam di Kecamatan Kangae seluas 1000 hektare sehingga dapat meningkatkan produktivitas para petani.
Kadis Hengky pun mengungkapkan bahwa pihak produsen benih jagung Bima URI 20 ini juga telah berjanji dan membuat kesepakatan dengan para petani akan membeli semua hasil panen langsung dari para petani apabila hasil jagung tersebut bagus dan memuaskan.
Karena itu, sambung Kadis Hengky, para petani diharapkan dapat melakukan proses tanam secara baik dan rutin melakukan pemupukan serta penyiangan sehingga pertumbuhan jagung tidak terhambat.
“Saya optimis dengan hujan seperti sekarang jagung bisa bertumbuh baik. Kalau soal benih yang pecah-pecah itu resiko, masa kami beri petani benih yang sudah rusak? Saya hanya berharap petani rutin lakukan pemupukan dan penyiangan saja sehingga hasil ke depan akan baik,” imbuh Kadis Hengky.
Sebelumnya diberitakan bahwa Distribusi bibit jagung yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sikka untuk dua Desa di Kecamatan Kangae menuai masalah pasalnya ketika bibit tersebut ditanam hasilnya kurang maksimal. Tidak hanya itu, bibit jagung yang ditanam ketika tumbuh langsung mati.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Desa Langir, Maria Klara yang ditemui wartawan di Kantor Desa Langir, Rabu (18/1/2017) siang. Menurut Maria, banyak keluhan dari para petani yang sudah disampaikan ke pemerintah Desa Habi terkait kurang bagusnya bibit yang didapat dari Dinas Pertanian dan Perkebunan. (https://www.seputar-ntt.com/bibit-bantuan-pemerintah-buruk-petani-desa-langir-dan-habi-terancam-gagal-panen/)
Maria mengungkapkan bahwa jika keadaan ini tidak segera ditanggapi oleh pemerintah maka petani di Desa Langir kemungkinan akan mengalami gagal panen. (chs)