Jelang Idul Fitri, Warga Lembata Serbu Pasar Murah

  • Whatsapp

Lewoleba, seputar-ntt.com – Badan Urusan Logistik (Bulog) Regional Larantuka, Jumad (24/06/16) menggelar pasar murah sembako di kota Lewoleba, Lembata. Bertempat di halaman depan kantor Pos Pelayanan pajak Lewoleba (eks kantor Bupati Lembata), salah satu Badan Usaha Milik Negara itu menjual sembako murah untuk membantu masyarakat tidak mampu, terutama umat muslim yang akan merayakan Idul Fitri 1437 H.

Kepala Sub Bulog regional (Kasubreg) Larantuka, Peter Lantu ketika ditemui saat kegiatan berlangsung menjelaskan, pasar murah yang digelar tersebut merupakan kesepakatan antara BUMN dengan kementerian BUMN. Menurut Dia, dari total sembako yang disiapkan pihaknya sebanyak 1000 paket, masing-masing paket dijual dengan harga 25 ribu rupiah. Setiap paket ujar Peter, masing-masing terdiri dari 10 kg beras, 2 liter minyak goreng dan 2 kg gula pasir. “Hasil penjualan paket sembako murah ini akan kami sumbangkan kepada rumah-rumah ibadah”, ujar Peter.

Lanjut Peter, pasar murah hari ini tidak saja digelar Bulog di Lembata, tetapi serentak di seluruh Indonesia. Namun menurut Dia, di setiap propinsi tidak semua daerah kabupaten digelar pasar murah dimaksud. Misalnya di NTT, pasar murah ini hanya digelar di dua kabupaten yakni di Lembata sendiri dan di kabupaten Belu.

Disaksikan media ini, kegiatan pasar murah ini dibuka oleh Wakil Bupati Lembata, Viktor Mado Watun sekitar Pkl. 09.00 Wita. Sementara sekitar 1000an warga Lembata sudah terlihat antri berdesakan di areal kantor pos pajak Lewoleba sejak Pkl. 07.00 Wita. Bahkan usai Mado Watun membuka kegiatan tersebut, warga semakin banyak berdatangan hingga antrian diperkirakan mencapai 150 meter, dari teras kantor pos pajak hingga depan kantor DPRD Lembata.

Antrian panjang ini pun akhirnya terhenti dilayani sekitar Pkl.12.30 Wita, akibat 1000 paket yang disediakan Bulog Larantuka habis dibeli warga. Sementara warga Lembata yang tidak sempat membeli sembako murah tersebut, dengan kecewa baru membubarkan diri sekitar Pkl. 13.30 Wita. 800an warga ini bubar setelah Peter Lantu meminta maaf dan menjelaskan keterbatasan sembako yang disediakan pihaknya.  (Broin Tolok).

 

Komentar Anda?

Related posts