Kupang, seputar-ntt.com – Pasangan Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, ada orang yang mengatakan bahwa orang Indonesia timur suka berkelahi. Walaupun dikatakan demikian namun orang Indonesia timur tidak sampai menculik orang.
Hal ini dikatakan Jusuf Kalla (JK) kepada ribuan massa saat melakukan kampanye di GOR Flobamora, Oepoi Kupang pada Kamis (19/6/2014).
“Orang Indonesia Timur itu memang tukang berkelahi, tetapi tidak menculik orang. Orang Indonesia Timur jangan dianggap remeh oleh siapapun di bumi Indonesia ini, karena mereka juga anak bangsa yang hidup di negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta ini,” kata JK disambut aplaus meriah pendukung.
Jusuf Kalla menegaskan, nasib bangsa Indonesia lima tahun ke depan ditentukan tanggal 9 Juli 2014 mendatang. Masyarakat akan menentukan siapa pemimpin negeri ini lima tahun mendatang. Nasib bangsa ini ditentukan oleh masyarakatnya, karena itu perlu keseriusan masyarakat untuk memilih pemimpin negeri tercinta ini dengan tepat.
“Pasangan calon presidin Jokowi-JK adalah pasangan yang lahir dari masyarakat yang memiliki prinsip hidup jujur, sederhana dan merakyat. Bangsa ini membutuhkan pemimpin yang jujur, sederhana dan merakyat. Kami berdua sudah membuktikan prinsip hidup seperti itu,” kata JK
Dalam kampanye akbar yang dipandu master of ceremony, Frans Ola Wuran itu, JK mengelorakan semangat masyarakat NTT untuk memilih pemimpin bangsa ini yang akan memiliki nurani yang baik dan benar. Jokowi dan JK memiliki kepedulian yang besar terhadap masyarakat Nusa Tenggara Timur.
“Kami berdua berjuang untuk seluruh masyarakat Indonesia, tentu juga daerah ini. Kita ingin bersama seluruh masyarakat NTT untuk memajukan daerah ini setara daerah lainnya di Indonesia,” kata mantan Wapres RI, 2004-2009 ini.
Negara Indonesia kata JK, harus dibangun dengan sebuah gerakan yang besar yakni Revolusi Mental. Revolusi mental yang digelorakan pasangan Jokowi-JK itu ingin membangun negeri ini untuk segera bangkit dan harus lebih maju sejajar dengan negara lainnya dalam segala hal.
“Bangsa ini harus dibawah dengan bailk dalam sebuah revolusi mental yang cepat. Segala konflik di negeri ini harus diselesaikan dengan bijaksana tanpa harus dengan kekerasan, dan selalu mengedepankan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tegasnya.
Menurutnya, pemimpin yang baik akan membawa negara ini menjadi baik. Pemimpin yang baik itu harus mengedepankan sikap kejujuran, kesederhanaan dan selalu hidup bermasyarakat. Sebaliknya, kalau pemimpinnya buruk semuanya akan menjadi buruk juga.
“Saya berjanji bersama Jokowi, bila masyarajkat memberikan amanah ini kepada kami pada tanggal 9 Juli mendatang, kami akan menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Apabila anda memilih kami berdua, kami sudah berkomitmen untuk akan memperhatikan negara ini dengan baik selama lima tahun termasuk NTT ini,” katanya.(joey)