Kupang, seputar-ntt.com – Kabinet pilihan Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni atau yang dikenal dengan tagline paket frenly saat Pilkada lalu kini diterpa isu perselingkuhan.
beberapa pejabat yang dilantik pada akhir 2013 silam kini diterpa isu perselingkuhan. Baunya santer terdengar namun sulit dibuktikan.
Penelusuran Seputar NTT dalam satu bulan terakhir ada tiga pimpinan SKPD yang diisukan berselingkuh. Bahkan salah satunya pernah hampir dihajar massa saat sedang berduaan di mobil bersama wanita yang telah memiliki suami dan anak. Tapi alih-alih mengaku, pejabat yang kurus ini membantahnya melalaui pejabat pembina kepegawaian di Provinsi NTT.
“Waktu itu saya liat bapak duduk bengong waktu di kantor polisi,” kata Pemred Sergap NTT, Chris Parera kepada pejabat yang hampir dihajar masa dikelurahan Manulai bulan lalu. Saat itu hanya Chris Parera yang berada di TKP saat kejadian berlangsung. “Maaf ade, saya waktu itu panik dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi,” kata si pejabat, saat bertemu para wartawan diruang kerjanya untuk mengklarifikasi perbuatannya.
Walaupun sudah dikeroyok awak media diruang kerjanya, namun sang pejabat ini ogah untuk membertahukan kejadian yang menimpanya. Wajahnya nampak pasi dan kelelahan. Dia beralasan bahwa dia masih memiliki atasan dan awak media diminta untuk menemui sang atasan dari si pejabat. “Nanti ade-ade ketemu pak Sekda saja nanti beliau yang ngomong. Saya baru dari ruangan beliau.
“Pantasan beliau terlihat tidak semangat saat pimpin apel tadi pagi, ternyata ini jawabannya. padahal kalau apel pagi biasa omong semangat dan lama, “kata salah satu bawahannya.
Ketika 13 wartawan bertemu dengan Sekda diruang kerjanya, disana dijelaskan bahwa kasus yang menimpa si pejabat tadi hanya kesalahpahaman dan tidak benar bahwa terjalin hubungan terlarang antara bawahannya dengan istri orang seperti kejadian malam sebelumnya.
Awak media harus urut dada sebab ternyata isu selingkuh yang sudah sempat diberitakan Sergap NTT ternyata hanya kesalahpahaman. Tapi, sekali lagi, isu ini santer terdengar. Seperti angin yang bisa dirasakan tapi mustahil untuk dipegang.
Selang tiga hari dari kasus ini Seputar NTT bersama 7 orang wartawan lainnya mendatangi salah satu kepala dinas untuk menanyakan isu perselingkuhan yang dilakukannya bersama istri orang. Pejabat yang satu ini dikabarkan sedang bermain belakang dengan istri orang lain sehingga menyebabkan keretakan rumah tangga WIL yang diduga menjadi selingkuhannya.
Saat kami memasuki ruangan kerja sang kepala dinas ini, aroma suci terpancar dari sebatang lilin merah diatas meja kerja sebelah kanan dari si pejabat. “Wah bapak ini pasang lilin diatas meja untuk apa ini,” kata Chris Parera. “saya suka, saya suka” kata si Kepala Dinas. “Ini banyak-banyak datang kesini ini ada apa,” katanya lagi.
Saat diberitahukan tujuan kami adalah untuk mengklarifilasi tentang isu dirinya berselingkuh dengan istri orang, maka si pejabat bersumpah sambil membuat tanda salib bahwa isu itu tidak benar. “tidak benar itu adik. Masa saya bisa melakukan hal seperti itu. Lihat saja tiap hari saya bakar lilin,” katanya sambil melihat lilin yang tetap menyala diatas meja kerjannya.
Ada lagi isu lain yang diperoleh media bahwa seorang kepala Dinas berslingkuh dengan stafnya sendiri. Bahkan si kepala Dinas biasa berduaan dengan staf perempuan yang tinggi semapai yang juga bawahannya sering berduaan dirungan sang bos. Namun tak ada yang berani bicara, tapi kasak-kusuk tetap sayup didengar. seperti kata pepatah sesuatu yang busuk pasti akan tercium hidung.
Sekali lagi isu perselingkuhan yang dilakukan oleh para pejabat kepercayaan paket frenly kembali terbantahkan. Semuanya hanya isu, bahkan wartawan dituding membuat isu yang tidak benar. Tapi lagi-lagi isu ini behembus kencang di lingkup Pemprov NTT. Namun tanpa bukti semua ini akan mustahil diakui. Yang nyata-nyata hampir dihajar massa saja tetap tidak diakui.
Isu perselingkuhan ini akhirnya membawa kami ke ruangan kerja Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni. Dalam wawancara setengah diskusi ini orang nomer dua di Provinsi NTT ini mengatakan bahwa jika benar isu perslingkuhan dilakukan oleh bawahannya, itu menandakan bahwa iman dan kerohanian para pejabat telah tergerus.
“Saya pikir kalau semua dekat dengan Tuhan apa yang diisukan tidak mungkin terjadi. Ini terjadi karena jauh dari Tuhan dan iman mereka sudah tergerus,” kata Litelnoni.
Dia juga menegaskan bahwa jika kedapatan seorang PNS atau pejabat melakukan hal yang tidak senonoh maka tentu akan ditindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku. Namun diakuinya pula bahwa untuk membuktikan seseorang melakukan perselingkuhan bukan hal gampang, kecuali tertangkap basah sedang berduaan.
“Susah membuktikannya. Apalagi dengan jaman yang semakin canggih ini maka komunikasi seperti tanpa batas dan sulit dideteksi. Saya hanya berharap mereka kembali ke jalan yang benar sebelum tertangkap,” harapnya. (joey)