Kabupaten Sikka, Dari Darurat Bencana Hingga Tahun Bencana

  • Whatsapp

Maumere, seputar-ntt.com – Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera mengakui bahwa sejak tanggal 23 Desember 2016 pemerintah telah menetapkan status Kabupaten Sikka menjadi Darurat bencana. Status ini ditetapkan lantaran banyaknya bencana mulai dari angin kencang, abrasi, banjir, dan longsoryang terjadi di Kabupaten Sikka.

Tak hanya itu saja, sejak tanggal 5 Februari 2017, pemerintah menaikan status menjadi tahun bencana menyusul bencana yang terjadi di beberapa lokasi yang terbilang parah dan menimbulkan kerugian yang cukup besar.

“Sejak tanggal 23 Desember kemarin kami sudah tetapkan sebagai darurat bencana dan tanggal 5 Februari kemarin statusnya kita naikan menjadi tahun bencana. Jadi untuk satu minggu ke depan ini kita akan selalu antisipasi dengan bencana longsor, abrasi dan angin kencang yang melanda Kabupaten Sikka,” ujar Bupati Ansar yang ditemui di ruang kerjanya, Rabu (8/1/2017) siang.

Menurut Bupati Ansar, bencana yang melanda beberapa wilayah kabupaten Sikka beberapa bulan terakhir sudah ditangani pemerintah dalam bentuk tanggap darurat sementara itu pemerintah akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk segera menangani persoalan bencana secara menyeluruh.

Sebelumnya, Bupati Ansar dan Wakil Bupati Sikka, Drs. Paolus Nong Susar didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka, dr. Valens Tupen menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan dinas-dinas terkait yang berhubungan dengan penanganan bencana di Aula kantor Bupati Sikka, Rabu (8/2/2017) siang.

Bupati Ansar menegaskan bahwa untuk menangani bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Sikka, pemerintah membutuhkan data tentang kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana sehingga bantuan yang diberikan cepat tersalurkan dan tepat sasaran.

“Abrasi, angin, longsor dan banjir tentu merusak rumah-rumah rakyat dan milik publik, selain rumah ada kebun-kebun yang hancur juga, karena itu kita harus cepat tangani keadaan ini. Saya minta stiap SKPD terkait bisa identifikasi masalah-masalah yang ada dan kumpulkan data secara baik sehingga bisa ditangani secara maksimal. Kalau masalah bisa ditangani ya langsung ditangani saja,” kata Bupati Ansar.

Bupati Ansar meminta agar mulai dari kepala desa hingga kepala dinas bisa segera mengambil data di masyarakat dan segera memasukan data tersebut di posko bencana yang dibangun di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Segera setelah rakor ini, himpun data dan input di posko BPBD supaya bisa cepat ditangani. Bila perlu segera beri data tersebut ke propinsi sehingga ditangani dengan baik,” ujar Bupati Ansar.

Menurut catatan media ini, bencana di Kabupaten Sikka terjadi sejak Desember 2016 dengan bencana Puting beliung yang melanda sejumlah Desa di Kecamatan Waigete dan kecamatan Mapitara disertai longsor di beberapa titik.

Kemudian pada Januari 2017diikuti dengan bencana banjir bandang terjadi di Kelurahan Wolomarang dan Februari 2017 terjadi abrasi pantai akibat hantaman gelombang laut yang terjadi hampir di sepanjang pantai utara Kabupaten Sikka hingga angin kencang yang melanda hampir sebagian besar kabupaten Sikka.(chs)

 

Komentar Anda?

Related posts