Kadis Perhubungan Sikka Kewalahan Tertibkan Terminal Bayangan

Maumere,seputar-ntt.com – Kepala Dinas Perhubungan, Sirilus Wilhelmus mengaku kewalahan menertibkan keberadaan terminal bayangan di kota Maumere terlebih di pertigaan Taman Kota Maumere (depan Toko Populer) dan di ruas jalan Gajah Mada pasalnya sudah berulang kali pihaknya melakukan pengawasan dan penjagaan di lokasi tersebut namun hingga kini masih saja terjadi.

Dikatakan Kadis Sirilus, dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak aparat kepolisian untuk menertibkan sopir-sopir bus maupun travel supaya tidak membuat terminal bayangan di dalam kota Maumere namun belum begitu diindahkan oleh para sopir tersebut.

“Kami sudah berusaha untuk tertibkan tetapi mau bilang apa mereka tetap tunggu penumpang di sana. Kalau saat kami jaga, itu praktis tidak ada satu pun mobil yang parkir. Semua tunggu di terminal. Tapi kalau sudah tidak dijaga orang kembali parkir sesuka hati,” ujar Kadis Sirilus yang ditemui seputar-ntt di Gedung DPRD Sikka belum lama ini.

Kadis Sirilus menjelaskan salah satu kendala yang dialami adalah anggapan masyarakat atau calon penumpang yang mengira bus Antar Kota dalam Propinsi (AKDP) terutama jurusan Maumere-Larantuka atau mobil travel mempunyai terminal tersendiri. Menurutnya juga, daya tampung terminal baik itu Terminal Habi maupun Terminal Madawat sudah tidak memadai untuk menampung seluruh angkutan umum yang masuk ke Kabupaten Sikka. Karena itu banyak bus yang harus parkir di luar terminal.

“Masyarakat kita ini juga susah, mereka pikir bus Maumere-Larantuka terminalnya di depan Toko Populer dan travel di jalan Gajah Mada sehingga mereka kalau hendak ke Larantuka atau Ende ya tunggu di sana. Ini yang buat para sopir memilih untuk parkirkan kendaraan di sana,” katanya.

Pantauan seputar-ntt.com, keberadaan terminal bayangan di kota Maumere terlebih di ruas jalan Gajah Mada dan di depan Toko Populer hingga Toko Varia Indah sangat mengganggu lalu lintas di sana. Dengan kondisi jalan yang sempit ditambah bus yang terparkir di sana membuat jalanan sering macet.

Lebih dari itu, perilaku para sopir dan kondektur yang duduk di sekitar kendaraan mereka bahkan sampai di tengah jalan sehingga para pengendara lainnya harus ekstra hati-hati karena seringkali para kondektur yang berebutan penumpang tidak tanggung-tanggung menyeberang jalan tanpa harus menoleh kiri dan kanan.

No Liko, salah satu penumpang tujuan Larantuka mengaku selalu menumpang bus di depan Toko Populer jika akan ke kampung halamannya karena di tempat itulah bus-bus Larantuka berhenti

“Sudah dari dulu kami numpang bus di sini. Kalau kami mau titip sesuatu atau ambil kiriman dari kampung kami selalu ke sini karena kami tahu di sini tempat bus Larantuka,” tutur No Liko.

Sementara itu, Yohanes Welan, Warga Kelurahan Kabor ketika ditanya mengenai kesannya atas keberadaan terminal bayangan di kota Maumere mengungkapkan dirinya selalu berhati-hati jika melewati daerah pertokoan di Maumere karena selain jalannya yang sudah sempit ditambah dengan bus-bus di seputaran Taman Kota Maumere tersebut sehingga rawan senggol-menyenggol di sana.

Ia mengharapkan agar pemerintah dapat segera menertibkan bus-bus dan travel yang parkir liar di tempat-tempat tersebut sehingga tidak menyulitkan pengguna jalan maupun pengendara lainnya.

“Maumere kan sudah ada dua terminal, Barat dan Timur, kenapa tidak fungsikan secara baik supaya di dalam kota sini kendaraan tidak menumpuk. Kasian juga pejalan kaki dan orang bawa motor dan mobil lain, harus silh sana silih situ. Semoga pemerintah bisa atur ini,” papar Welan.(chs)

Komentar Anda?

Related posts