Kapolda NTT : Cegah Penyelundupan BBM di Perbatasan

  • Whatsapp

Atambua, seputar-ntt.com – Kapolda NTT, Endang Sundjaya menegaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian Timor Leste untuk mencegah terjadinya penyelundupan BBM dari wilayah Indonesia menuju Timor leste. Selain itu Pigaknya meminta seluruh anggota Polisi yang ada diperbatasan untuk tetap memelihara perdamaian.

“Kita sudah lakukan koordinasi dengan Kepolisian Timor Leste supaya bersama-sama mencegah terjadinya penyelundupan BBM diwilayah perbatas RI dan Timor Leste,” kata Endang Sundjaya ketika bertatap muka dengan jajaran kepolisian resort Belu di Mako Polres Belu, Selasa malam (30/9/2014) dalam kunjungan kerjanya di wilayah perbatasan.

Endang Sundjaya menegaskan, banyaknya masalah penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kendaraan roda dua dan empat di wilayah perbatasan, mantan Wakapolda Aceh ini mengemukakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dan pertemuan intens dengan Polisi Nasional Timor Leste untuk segera mendata dan meng-crosscheck banyaknya kendaraan yang hilang, sehingga jika ada yang ditemukan di Timor Leste maupun di Indonesia, bisa diatur untuk dikembalikan sesuai prosedur yang berlaku.

“Kita sudah lakukan pembicaraan dengan pihak Timor Leste untuk melakukan penandatangan nota kesepahaman terkait dengan hilangnya kendaraan roda dua dan roda empat yang disinyalir banyak diselundupkan di wilayah perbatasan,” katanya.

Sementara menyangkut tugas dan tanggung jawab yang diemban, Kapolda Endang Sundjaya mengaku bahwa sangat kompleks dan banyak yang harus dibenahi. Oleh karena itu, dirinya meminta kepada seluruh jajaran polres Belu agar serius dalam menangani masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, sehingga pada waktunya dapat diselesaikan dengan baik.

“Saya harapkan kepada seluruh jajaran untuk tetap menjaga kedisiplinan, profesionalitas, soliditas dan kebersamaan dan tunjukkan kepada masyarakat bahwa polisi adalah mitra dan selalu akan menjadi pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat,” ujarnya.

Kepala Kepolisian Resor Belu, AKBP Daniel Yudo Ruhoro dalam sambutannya menjelaskan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah perbatasan, sampai dengan saat ini masih kondusif dan tidak ada gangguan yang berarti. Dengan adanya berbagai permasalahan yang terjadi secara konvensional, pihak kepolisian masih bisa menyelesaikannya dengan pendekatan humanis dan tetap berpatokan pada hukum.

“Kami menyadari bahwa persoalan hukum di wilayah perbatasan masih banyak yang konvensional seperti penganiayaan dan kekerasan dalam rumah tangga. Akan tetapi semuanya masih bisa diselesaikan dengan baik dan tidak ada tebang pilih,” akunya.
Kapolres Daniel Yudo Ruhoro juga mengaku ada satu masalah yang sangat signifikan yakni soal komunikasi dan jaringan di wilayah perbatasan. Hal itu terjadi karena signal Timor Leste menembus sampai ke Indonesia.

“Kami sudah sering menyampaikan hal ini dalam rapat-rapat di Propinsi maupun di Pusat. Semoga hal ini menjadi perhatian serius bagi seluruh stakeholder yang berkepentingan di wilayah perbatasan, terutama bagi pengambil kebijakan di level yang lebih tinggi,” pungkasnya. (Parada)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *