Kupang, seputar-ntt.com — Adanya kenaikan indeks harga pada tujuh dari 11 kelompok pengeluaran, mendorong terjadinya Inflasi pada bulan Januari 2020 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, Darwis Sitorus mengungkapkan hal tersebut saat jumpa pers di kantor BPS Provinsi NTT, Senin (3/2/2020).
“Kelompok pengeluaran yang sebelumnya berjumlah tujuh, kini sudah diperluas dan lebih spesifik hingga menjadi 11 jenis. Dan ada tujuh kelompok pengeluaran yang mendorong Inflasi,” papar Darwis.
Dikatakan Darwis, pada Januari 2020 ini, tiga Kota di NTT mengalami Inflasi sebesar 0,53 Persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,95.
“Untuk Kota Kupang mengalami inflasi sebesar 0,47 Persen , Kota Maumere mengalami inflasi sebesar 0,64 Persen dan Kota Waingapu mengalami inflasi sebesar 0,98 Persen,” rinci Darwis.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga terbesar, jelas Darwis, yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau yang naik sebesar 3,16 Persen, disusul Kesehatan sebesar 0,65 Persen dan perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,64 Persen.
“Sedangkan kelompok yang mengalami Deflasi yakni transportasi mengalami penurunan indeks harga terbesar yaitu -4,10 persen, lalu perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar -0,09 Persen serta informasi, komunikasi dan jasa keuangan -0,03 Persen,” terang Darwis.
Lebih jauh dijelaskan, dari 90 kota sampel IHK Nasional, 79 kota mengalami Inflasi dan 11 kota mengalami Deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi terjadi di Kota Meulaboh sebesar 1,44
persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Gorontalo sebesar 0,03 Persen. Sedangkan deflasi terbesar terjadi di Kota Bau-Bau sebesar 1,39 persen dan Deflasi terendah terjadi di kota Kudus sebesar 0,01 persen.
Perkembangan Harga Barang dan Jasa di NTT pada Januari 2020, aku Darwis, mengalami inflasi sebesar 0,53 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 103,40 pada Bulan Desember 2019 menjadi 103,95 pada Bulan Januari 2020. (joey).
