Ketika Rumah Awang Notoprawiro Jadi Pondok Siswa Magang

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com – Kebaikan datang dari niat yang tulus tanpa memilah. Itulah yang dirasakan oleh 28 siswa dan siswi Menegah Kejuruan (SMK) Negeri Raihat, Kabupaten Belu ketika mereka tiba di Kota Kupang untuk melakukan Magang. Mereka tak menyangka akan bertemu Awang Notoprawiro yang kemudian dengan hati terbuka bersedia memberikan mereka tempat untuk berteduh selama melakukan magang di Kota Kupang. Bukan hanya memberi tempat tinggal, Awang juga menyiapkan makan minum da semua kebutuhan para siswa-siswi tersebut

“Kebetulan ada Ruko milik kita yang belum kita gunakan sehingga ketika adekadek dari Belu itu dating untuk magang dan mereka belum punya tempat tinggal maka kita dengan senang hati memberi mereka tempat tinggal. Mereka adalah generasi muda penerus bangsa ini dan ketika kita memiliki kesempatan untuk berbagi maka jangn tunda setiap niat baik,” kata Awang Notoprawiro akhir pekan silam di kediamnanya di Naomsain.

Para Siswa-siswi yang melakukan Magang di Unika ini tidak hanya merasakan kebaikan Awang Notoprawiro dalam bentuk tempat tinggal dan makan-minum, tapi juga dalam rupa arahan dan nasehat yang diberikan. Sebagai orangtua Awang selalu mencari kesempatan untuk bertemu para siswa/i ini untuk memberi mereka motivasi.  Bagi Awang, berbagi pengalaman dan strategi untuk meraih masa depan kepada genarasi muda, harus dilakukan supaya mreka memiliki semangat yang positif.

“Saya sering berbagi dengan mereka, menasihati mereka. Saya selalu bermimpi bahwa anak-anak kita dari NTT tidak boleh kalah di kancah nasional. Karena itu, pendidikan sangat penting untuk merenda masa depan yang lebih baik. Jaman sekarang adalah jaman melinial yang benar-benar menuntut kita untuk memliki kompetensi lebih. Kita tidak boleh kalah dengan kondisi yang ada dan saya telah membuktikan itu. Saya cerita tentang hidup saya kepada mereka bagimana kita harus bekerja keras untuk sampai pada titik tertentu. Satu hal yang saya ajarkan kepada mereka supaya jangan berhenti bermimpi dan bekerja keras,” ugkap Ketua DPW PAN NTT yang juga Calon DPR RI ini.

Kebaikan Awang Notoprawiro yang dirasakan oleh para siswa/I harus erakhir ketika mereja telah menyelesaikan masa praktek mereka di Kota Kupang. Tak pelak, mereka menangis tersedu ketika harus pergi meninggalkan Kota Kasih. Mereka tak menyangka bertemu orang yang miliki hati yang baik. Mereka seperti tak menemukan kata yang tepat untuk mengungkapkan terimakasih mereka kepada Awang Notoprawiro, namun rasa itu terlihat jelas dalam derai air mata yang mengalir di pipi mereka.

““Terima kasih buat Bapak Awang yang telah memberi tempat ini untuk tinggal di sini selama 2 bulan sehingga bisa melaksanakan praktek. Kami sangat bersyukur karena tidak hanya tempat untuk menginap yang kami dapat tetapi juga dengan fasilitas-fasilitas yang lengkap yang disediaan oleh pak Awang. Tuhan tidak tutup mata dan akan menyertai langkah pak Awang,” kata Virgina De Jesus salah satu siswi ketika hendak pulang ke Belu.

Hal yang sama juga diungkapkan Philipus Asten, selama 2 bulan praktek di Kupang banyak mendapat pengalaman baru, karena menurut Pelipus langsung berhadapan dengan dunia kerja “Berterima kasih pada bapak Awang yang sudah menerima kami untuk tinggal di Rumahnya, tanpa ada biaya apapun dari beliau, kami semua ada 28 orang dan guru pembimbing ada tiga Orang, kami tinggal tanpa dipungut biaya sepersen pun,” ujar Philipus kepada media ini, Jumat (01/9/2017) di Kupang.

Philipus Asten mengatakan, pertama tujuan dari dilakukan praktek ini adalah salah satu persyaratan untuk bisa mengikuti ujian nasional. Dan setelah mengikuti praktek ada penilaian langsung dari kampus dari hari ke hari mengenai materi praktek  yang diberikan. “Praktek ini salah satu syarat untuk bisa mengikuti ujian Akhir Nasional, dan kami di Uji dari hari ke hari pada saat melakukan praktek, itulah penilaian diberikan langsung oleh para dosen atau pembimbing” Ujar Philipus. (joey rihi ga)

Komentar Anda?

Related posts