Ketua Dan Wakil Ketua DPRD Kota Kupang Nyaris Adu Jotos

Kupang, SeputarNTT.com – Ketua DPRD Kota Kupang Tellendmark Daud dan Wakil Ketua DPRD Yeheskiel Lodoe nyaris adu jotos. Peristiwa yang tidak elok ini dipertontonkan keduanya di ruang sidang umum DPRD Kota Kupang, Senin (28/10/2013) saat rapat Badan Musyawara (Banmus) untuk penetapan jadwal Proses pelantikan dan pengambil sumpa dua anggota dewan asal PPRN.

Terpantau Media, kejadian ini dipicu oleh kesalahpahaman antara pimpinan dewan dengan wakil Ketua DPRD. aksi yang dipertontonkan oleh ketua dan wakil ketua dewan ini sempat membuat Sekda,Asisten I,Kabag Tatapem dan Kabag hukum setda kota kupang hanya duduk diam. Akibatnya sidang sempat tertunda sekitar sepluuh menit.

Mulanya, rapat Banmus ini dilakukan dengan agenda persetujuan penetapan jadwal pelantikan PAW dua anggota DPRD asal PPRN yakni Jho Isliko dan Daniel Bifiel berjalan dengan aman. Namun hingga pertengahan rapat tiba-tiba beberapa anggota dewan yang tergabung dalam Bansus mulai mengajukan beberapa pertanyaan,sehingga membuat keadaan tegang.

Selang beberapa jam kemudian Wakil Ketua DPRD,Yeskial Lodoe meminta waktu untuk bicara dan dipersilakan oleh Ketua Dewan,tetapi ketua langsung memotong pembicaraan tersebut sehingga keadaan mulai tegang karena ketua DPRD tidak memberikan kesempatan lagi kepada wakil Ketua untuk berbicara lanjut.

Hal ini membuat wakil ketua DPRD kecewa dan memukul meja sembari berjalan keluar,sambil terus berkomentar,sehingga membuat ketua dewan terlihat emosi. Keduanya terlihat saling tunjuk dan terjadi adu mulut. Kondisi ini membuat mereka hampir adu jotos.

Ketua DPRD Tellend Daud terlihat berdiri diatas meja dan dengan nada keras mengatakan,kalau berani silakan pukul. Namun kata-kata tersebut tidak dihiraukan oleh wakil ketua,namun ketua dewan terus berteriak dengan nada yang sama.

“Kalau berani lu pukul beta jangan hanya berani omong dibelakang-belakang,mari katong baomong sama-sama ”kata Tellen menggunakan dialeg kupang sambil berjalan menuju Wakil ketua.

Terkait terikan tersebut Wakil Ketua Yeskial,pun jalan menuju ketua DPRD sambil berkata, ini bukan perusahan jadi keputusan diambil sendiri,dan juga tidak menghargai pendapat orang lain.
“Semua punya kewenangan, ini bukan perusahaan, tidak mau rapat na ambil keputusan sendiri,”ujarnya.

Melihat situasi yang semakin tegang, Ketua komisi B beserta anggota dewan lainnya serta pegawai melerai kedua pihak yang berseteru. Keduanya kemudian berhenti adu mulut dan rapat dilanjutkan. Walaupun rapat dilanjutkan namun anggota Banmus lain sudah meninggalkan ruang rapat. Hanya satu anggota Banmus yakni Teny Medah bersama Ketua dan Pemerintah yang melanjutkan sidang penetapan jadwal PAW tersebut.
(fla).

Komentar Anda?

Related posts