Kupang, seputar-ntt.com – Ketua DPRD kota Kupang, Yeheskiel Loudoe kecewa dan marah besar dengan tindakan lurah Bakunase yang tidak sigap dengan persoalan yang dihadapi warga. Yeheskiel menyebut lurah hanya makan uang operasional dengan cuman – cuman tanpa melakukan apa – apa.
Dikatakannya, seperti contoh, persoalan lampu jalan di depan kantor kelurahan yang sudah lama mati dan butuh diperbaiki. Namun tidak dilaporkan adalah bukti bahwa lurah tidak bekerja dengan serius. Lanjutnya, itu hal sepele yang mestinya segera ditangani bukan dilaporkan saat reses dengan DPRD.
“Itu saja tidak bisa, masalah lampu ini. Sudah mati dari dulu. Saya baru dengar juga. Masa satu lampu di depan kantor kelurahan tidak bisa diselesaikan. Pak sekretaris, dengar saya omong. Lampu sudah ada, dipanggil satu hari selesai. Itu hal sepele yang tidak perlu dibicarakan saat reses. Itu tugasnya, lurah,”kata Yeheskiel Loudoe, ketika berbincang pada reses yang diadakan anggota DPRD kota Kupang, Nicky Uly, Sabtu (23/9/2017) di Bakunase.
Lanjutnya, DPRD telah menyetujui anggaran operasional untuk lurah sehingga tidak ada alasan lurah tidak bisa turun lapangan karena masalah anggaran. Anggaran tersebut, katanya, untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi masyarakat di kelurahan, melakukan rapat bersama RT RW. Dari rapat bersama itulah, RT menyampaikan adalah permasalahan supaya segera disampaikan kepada pemerintah dan DPRD.
“Jadi tolong lah. Lurah rapat dengan RT RW, kan ada anggarannya supaya ada lampu jalan yang mati, segera dilaporkan. Saya tidak bilang lurah tidak mampu. Dengan hal ini saja, orang bisa menilai,”tegasnya.
Ditambahkannya, saat ini pemerintah sementara pengadaan 3000 titik lampu bagi seluruh kelurahan di kota Kupang. Lampu – lampu tersebut akan dipasang pada titik – titik sentral yang masih gelap di kota Kupang. DPRD katanya, akan berusaha untuk menambah titik lampu sehingga tidak ada daerah yang gelap di kota ini.
Dalam kesempatan itu, Petrus Bernadus Olin, ketua RT 09 kelurahan Bakunase mengaku wilayahnya masih gelap gulita. Dan hanya terdapat dua lampu jalan. Satunya sudah tidak berfungsi sejak satu tahun silam. Hal itu katanya, telah dilaporkan ke kelurahan. Namun tidak ada tindak lanjuti.
“Kami sudah lapor ke kelurahan. Dari awal tahun hingga akhir tahun ini, belum juga menyala,”katanya. Dia berharap pemerintah bisa menambah titik lampu di wilayah tersebut, yang mana wilayah tersebut merupakan pinggiran.
Sekretaris lurah Bakunase, Edy Radja membantah bahwa lurah tidak berbuat apa – apa. Katanya, lampu jalan di depan kantor tersebut dicuri orang sehingga tidak menyala. Dari kelurahan melaporkan kepada bagian umum untuk diperbaiki namun hingga saat ini belum juga diperbaiki.
“Kami pasang lampu, orang curi. Tidak sempat dipasang lagi. Kami sudah minta kontraktor untuk dipasang kembali. Kami sudah punya data lampu jalan yang mati dari tahun lalu. Saya mohon bapak ibu RT kasi ingat Saya, untuk memberi tau dimana titik lampu yang mati dan menyala. Kami belum tau,”katanya. (Pelipus Libu Heo).