KNPI NTT Perjuangkan Sonbai Jadi Pahlawan

  • Whatsapp

Kupang, Seputar-ntt.com – Perjuangan Raja Timor Sobe Sonbai III belum banyak yang ketahui. Sonbai adalah raja Timor terakhir dari keturunan Sonbai yang menolak menandatangani kerjasama Korte Verklaring dengan Belanda. Untuk itu, Komite Nasional Pemuda Indonesia propinsi Nusa Tenggara Timur (KNPI NTT) akan menelusuri sejarah perjuangan Sonbai sehingga menjadi acuan untuk di usulkan menjadi pahalawan.

“Kami akan melakukan penelitian, menulis sejarah Sobe Sonbai III. Kami akan memberikan makalah kepada pakar untuk dikaji menjadi sebuah buku sejarah. Membuat seminar ilmiah sebagai acuan pengusulan pahlawan,”kata ketua DPD KNPI NTT, Hermanus Boki, saat berdialog dengan para Usif (keturanan raja) di Kupang, Kamis (7/9/2017).

Ditambahnya, KNPI akan mengundang para pelukis ternama Nasional dan NTT untuk melukis rupa Sobe Sonbai III. Lukisan itu, katanya, akan disayambara dan dijadikan menumen sejarah untuk dibangun patung Sobe Sonbai. “Kami akan datang ke Sonaf (rumah raja) untuk berdiskusi dengan Usif. Besar harapan kami diterima dan diberikan data,”ujarnya.

Leopold Nisnoni, pewaris raja Kupang Don Alfonsus Nisnoni mengaku siap memberikan sejumlah data terkait sejarah Sonbai. Katanya, Sonbai adalah pejuang dan pemimpin besar pulau Timor yang perlu ketahui generasi sekarang.

Terpisah, sejarawan Indonesia Peter Apollonius Rohi mengapresiasi langkah pemuda dalam menggali nilai – nilai sejarah. Sejarah menjadi penting, karena dari sejarah kita dapat dipersatukan lewat budaya, adat istiadat. Sejarah juga adalah identitas dari seorang pejuang yang memiliki nilai – nilai perjuangan untuk diteladani oleh generasi masa kini.

“Langkah KNPI ini perlu disupport. Sampai sekarang sejarah perjuangan Raja Sonbai tidak masuk dalam sejarah nadional RI, juga belum diakui sebagai pahlawan nasional. Semoga perjuangan KNPI dapat menghasilkan sebuah karya yang bermanfaat,”kata wartawan setengah abad ini.

Raja Sonbai, lanjut penulis buku Kako Lami Angalai ini, adalah raja besar Timor yang tiga keturunannya terus-menerus mengadakan perlawanan terhadap Belanda. Pada tahun 1905, ketika Van Heutz menjadi Gubernur General di Batavia, ia melakukan serangan besar-besaran dan melakukan siasat diplomasi, sehingga Raja Sobe Sonbai III keluar dari bentengnya untuk berunding di atas kapal. Kemudian dikhianati , ditangkap Belanda. (Pelipus Libu Heo)

Komentar Anda?

Related posts