Komoditi Beras dan Rokok Berpengaruh Besar Terhadap Garis Kemiskinan di NTT

  • Whatsapp

Kupang, seputar-ntt.com–Beras  dab rokok  merupakan dua komiditi terbesar yang mempengaruhi Garis Kemiskinan di Provinsi NTT, periode Maret 2018-Marer 2019 baik di perkotaan maupun pedesaan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, Maritje Pattiwaellapia saat jumpa pers di kantor BPS setempat, Seni. (15/7/2019).

“Beras memang sudah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia, setelah diolah jadi nasi. Tapi anehnya rokok juga menjadi bagian penting bagu sebagian masyarakat. Dimana adakalanya masyarakat lebih mementingkan rokok daripada makan,” kelakar Maritje.

Komoditi Beras, jelas Maritje, pada Maret 3018 di perkotaan ada 31,24 Persen, pada bulan September 2018 diangka 30,88 Persen dan di bulan Maret 2019 sebesar 28,41 Persen.

Sedangkan di pedesaan, kata Maritje ada diposisi  41,29 Persen di bulan Maret 2018, di bulan September 2018 sebesar 38,08 Persen dan pada bulan Maret 2019 berjumlah 38,14 Persen.

“Kalau beras di perkotaan mengalami penurunan pada tahun berikutnya, sedangkan di pedesaan turun di bulan September 2018,” tandasnya.

Untuk komoditi rokok baik kretek maupun filter di perkotaan menurut Maritje, pada Maret 2018 sebesar 8,77 Persen, bulan September 2018 sebesar 6,67 Persen dan 10,50 di bulan Maret 2019.

Di pesedaan untuk komoditi rokok tambah Maritje, berkisar 5,33 Persen di bulan Maret 2018 masuk bulan September 2018 ada di 6,57 Persen dan bulan Maret 2019 diposisi 6,22 Persen.

“Di Perkotaan pada Maret 2019 meningkat cukup tinggi untuk rokok dibandingkan dua bulan tahun sebelumnya, begitu juga di pedesaan tapi peningkatannya tidak signifikan,” ujar Maritje.

Sedangkan posisi ketiga, lanjut Maritje, di komoditi ikan tongkol/tuna/cakalang yang memberi pengaruh terhadap kemiskinan di NTT.

“Berbeda dengan perkotaan, kalau di pedesaan  adalah gula pasir dimana pada bulan Maret 2018 diposisi 3,48 Persen, di bulan September 2018 2,95 Persen dan 3,21 Persen di bulan Maret 2019,” urainya.(ira)

Komentar Anda?

Related posts