Komunitas ASEAN 2015 Akan Terbentuk di Perbatasan RI-RDTL

Atambua, seputar-ntt.com –  Dalam rangka kesiapan menyonsong komunitas Asean di wilayah perbatasan yang akan terbentuk pada 31 Desember 2015 mendatang, Direktorat Jenderal Kerjasama Asean – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melakukan sosialisasi komunitas ASEAN 2015 di Kabupaten Belu, Timor Barat perbatasan Indonesia-Timor Leste, yang digelar di Aula Hotel Nusantara Dua, Selasa (4/11/2014)

Hadir pada kegiatan tersebut di antaranya, Ketua Umum Kadin Propinsi NTT, Abraham Paul Liyanto,  Asisten Deputi Penata Kawasan Ruang Perbatasan, I Gede Suratha dan Pusat Studi Asean Universita Udayana Bali, Idin Fasisaka, Pimpinan SKPD Belu, Kasdim Belu/1605, perwakilan Polres Belu, Kadin Belu serta seluruh Camat seKabupaten Belu.

Seketraris Direktorat Jenderal kerjasama Asean Kemenlu, Iwan Suyudhie Amri mengungkapkan, kegiatan sosialisasi ini merupakan yang pertama dilakukan di wilayah perbatasan Belu. “Intinya liberalisasi, daya saing yang harus ditingkatkan dalam perdagangan bebas demi meningkatkan perekonomian,” ungkap Amir.

Melalui komunitas Asean, Jelas Amir,  dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh Negara Asean agar bisa bersaing dengan negara luar asean.
“Ini program nasional, program rencana strategis pemerintah yang masuk dalam jangka menengah. Dan, bagaimana komunitas ini bermanfaat untuk daerah,” terang dia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Belu, Petrus Bere dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan itu mengatakan, sosialisasi Asean ini merupakan bentuk perhatian dan kepedulian yang luar biasa terhadapa wilayah Kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di negara Asia tenggara.

“Kita tidak boleh menjadi penonton . Semoga tahun 2015 nanti, perdagangan tidak lagi menghadapi hambatan. Kita harap perkembangan invenstasi menjadi kondusif,” ungkap Sekda.

Bere mengemukakan, untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat, komunitas ini sangat penting. Sebab dapat mengurangi tingkat pengangguran serta angka kemiskinan yang ada di wilayah perbatasan.

“Sosialisasi ini penting karena kita wilayah perbatasan dengan perdagangan bebas. Mau tidak mau tahun depan kita harus masuk komunitas ini, meski keadaan kita terbatas,” tandas mantan PLT Bupati Belu itu.(Parada)

Komentar Anda?

Related posts