Kupang, seputar-ntt.com – Kota Kupang sebagai ibu kota Provinsi kini telah menjadi tempat migrasi bagi penduduk dari wialyah lain di di NTT. Hal ini yang menjadikan lonjakan penduduk di Kota Kupang cukup signifikan.
“Kota ini terus berkembang menjadi salah satu pusat kemakmuran di tengah salah satu provinsi paling miskin di Indonesia, meski menghadapi kendala dalam pembangunan dan pemerintahan,” jelas Direktur Perkumpulan Pikul, Tory Kuswardono saat mengelar Semiloka Laporan Penelitian Kota-Kota Kecil, Kabupaten Urban di Indonesia, Selasa, (11/12/2018).
Data jumlah penduduk Kota Kupang pada 2009 sebanyak 291.794jiwa, akibat volume migrasi penduduk dari desa-desa di NTT bertambah, pada 2016 naik menjadi 402.286 jiwa.
Data hasil survei 2017, pendatang yang berasal dari kabupaten-kabupaten pedesaan di NTT yang bermigrasi dengan tujuan bekerja dan pindah ke kota Kupang, sebesar 93,9 persen dan sisanya datang dari pulau Jawa sebesar 3,8 persen.
“Data tersebut memberi kilasan penting tentang siapa yang datang ke Kupang dan apa yang mereka cari,” tambah Tory.
Tingkat populasi warga di Kota Kupang sangat beragam dengan berbagai kelompok etnis dan linguistik yang ada di NTT. Keberagaman tersebut berperan penting membentuk pengalaman yang menantang dan jadi hal menarik untuk pindah ke Kupang. (NT/ld)