KPUD Lembata: Hanya Test Urine, Balon Kantongi Keterangan Bebas Narkoba

  • Whatsapp

Lewoleba, seputar-ntt.com – Karena alasan kekuarangan alat, Badan Narkotika Nasional (BNN) Propinsi Nusa Tenggara Timur hanya memeriksa urine para bakal calon (Balon) Bupati dan wakil yang akan bertarung dalam Pilkada Lembata mendatang. Jika setelah pemerikasaan urine tidak ditemukan gejala maka para balon bupati dapat memperoleh surat keterangan bebas narkoba.

Hal ini disampaikan komisioner KPUD Lembata, Barnabas Marak dalam sosialisasi Tentang “Pencalonan Oleh Partai Politik Pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lembata 2017”, di aula KPUD Lembata, Kamis (08/09/16).

Menurut Nabas, hal ini disebabkan karena BNN NTT beralasan kekurangan alat tets sehingga hanya melakukan test terhadap para balon dengan uji urine. Dengan demikian, uji darah, ludah dan rambut tidak dapat diuji di BNN Kupang.

Pernyataan anggota Komisioner KPUD Lembata ini langsung menuai tanggapan dari peserta sosialisasi. Simeon Lake Odel yang adalah sekertaris DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lembata mensinyalir, alasan yang dikemukakan BNN NTT yang disampaikan anggota komisioner Lembata tersebut mengindikasikan adanya permainan dari pihak-pihak tertentu agar lolos dari persyaratan pencalonan.

Simon megatakan, sebuah test yang valid harus dilakukan dengan mengambil empat sampel untuk mengetahui seorang bakal calon mengkonsumsi narkoba atau tidak. Empat sampel tersebut menurut Simon antara lain, Uji Urine, uji Darah, uji Ludah dan uji Rambut.

Seperti yang dilansir tempo.co, ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Mohamad Faqih dalam diskusi “Evaluasi Tahapan Pencalonan Pilkada 2015”, di gedung KPU Jakarta  Senin, 21 Maret 2016 menyarankan KPU agar selain menggunakan sampel urine, uji rambut lebih akurat untuk mengatahui sesorang mengkonsumsi narkoba atau tidak. “Zat bertahan di rambut lebih lama. Kalau test urine dan darah paling lama 5 hari sudah hilang”, ujar Faqih.

Pernyataan Faqih dalam kesempatan tersebut  ini diamini Direktur Peran Serta Masyarakat BNN, shinta Dame Simanjuntak. Shinta mengatakan, hasil uji rambut lebih valid karena zat-zat narkoba yang dikonsumsi lebih lama terserap di rambut. “Kalau botak gimana? Ya pakai rambut bagian tubuh lain” tutunya.

Shinta juga membenarkan bahwa peralatan untuk uji rambut di Indonesia hanya terdapat di kantor pusat BNN, Cawang, Jakarta. Namun Shinta memastikan, BNN siap bila dilibatkan KPU untuk uji rambut kepada semua peserta Pilkada mendatang di seluruh Indonesia. (Broin Tolok)

Komentar Anda?

Related posts