Kupang, seputar-ntt.com – Satu lagi sejarah baru terukir dalam dunia pendidikan khususnya provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan diresmikannya Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, Jumat (27/1/2020). Peresmian ini merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan alih status dari Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) menjadi Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) melalui Peraturan Menteri Nomor 19 Tahun 2020 tentang Institut Agama Kristen Negeri Kupang.
Peresmian tersebut langsung dilakukan oleh Menteri Agama RI, yakni Jendral TNI (Purn.) Fachrul Razi S.I.P., S.H., M.H. sekaligus meresmikan gedung kampus baru IAKN yang berlokasi di Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, dengan menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, face shield, sarung tangan oleh petugas acara.
Sebelum acara berlangsung, beberapa hari sebelumnya seluruh karyawan yang terlibat dalam acara tersebut mengikuti Rapid Test.
Menteri Agama Fachrul Razi pada kesempatan itu mengatakan kehadirannya bersama rombongan untuk meresmikan IAKN Kupang, mesti dipandang sebagai bentuk apresiasi yang besar kepada semua jajaran yang telah bekerja keras, sehingga terjadi peningkatan status dari STAKN menjadi IAKN. Dan pada akhirnya IAKN diresmikan pada saat ini.
“Saya diberitahu oleh Dirjen Bimas Kristen, kalau untuk IAKN seluruh Indonesia jumlah mahasiswa terbanyak ada di IAKN Kupang. Saya juga senang ada mahasiswa asal Papua yang kuliah di IAKN Kupang, lewat program di Kementrian Agama yakni Kita Cinta Papua,” ungkap Fachrul Razi.
Dia menjelaskan, Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen di Indonesia, termasuk IAKN Kupang di dalamnya, diharapkan tidak saja mengembangkan studi keagamaan, tetapi diharapkan menjadi institusi yang berperan mencerdaskan bangsa. Oleh karena itu, kemajuan dan perkembangan IAKN Kupang adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah, namun seluruh elemen termasuk masyarakat NTT.
“Ini saya ingatkan, karena saat eksistensi Perguruan Tinggi Agama dihadapkan pada kompetensi yang semakin ketat. Perguruan Tinggi Agama Kristen dan Sekolah Tinggi Keagamaan lainnya tidak bisa dipandang sebagai pendidikan kelas dua, namun diharapkan mampu meningkat agar sejajar dengan Perguruan Tinggi lainnya,” tegasnya.
Menteri Fachrul menambahkan, menilai satu Perguruan Tinggi yang berkualitas tidak sekadar dari sisi akademiknya saja, namun diperlukan beberapa factor yang harus dipenuhi agar mendapat predikat yang mumpuni. Untuk itu, dibutuhkan kesiapan yang khusus dan rencana yang matang agar institusi tersebut dapat memenuhi peningkatan kualitas dan mutu yang diharapkan.
“Pertama, IAKN Kupang perlu memfokuskan institusinya untuk menargetkan seluruh program yang dimiliki secara efektif, efisien dan terarah, untuk mewujudkan seluruh visi misinya. Selain itu, perlu diperkuat sistem tata pamongnya, tata kelolah, peningkatan teknologi, kerja sama serta diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia,” tandas Menteri Fachrul.
Wakil Gubernur NTT, Josef Nai Soi mengatakan dengan hadirnya IAKN Kupang diharapkan bisa menjadi lembaga yang kompeten untuk mempelopori terwujudnya generasi-generasi Nusa Tenggara Timur yang cerdas dan berakhlak mulia, sehingga bisa bersama-sama membangun bangsa, negara, dan daerah ini, serta mewujudkan Indonesia maju berlandaskan Pancasila.
“Kita sambut dengan ucapan syukur dan sukacita atas diresmikannya IAKN Kupang pada hakri ini. Semua proses panjang telah dilalui dengan penuh pergumulan dan pada akhirnya Tuhan menjawab semua harapan dengan hadirnya institut ini,” ujar Wagub Nai Soi.
Dikatakannya, fungsi kampus sebagai lembaga pendidikn saat ini bukan hanya sebagai tempat untuk menuntut ilmu, tapi juga digunakan sebagai tempat untuk menumbuh kembangkan nilai-nilai moraldan etika dari mahasiswa atau peserta didik. Oleh sebab itu, membangun dan mengelolah sebuah lembaga pendidikan diperlukan sebuah perencanaan yang matang dan professional, untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebaik mungkin.
“Seperti visi dari Institut Agama Kristen Negeri Kupang yaitu menjadi lembaga pendidikan Keisten yang terdepan untuk mewujudkan pembangunan kualitas sumber daya mausia yang handal,” kata Wagub Nai Soi.
Hadir dalam peresmian tersebut, Wakil Gubernur NTT, Dirjen Bimas Kristen RI, Plt Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Republik Indonesia, Staf Khusus Menteri Agama RI, Kakanwil Kemenag Prop. NTT, Danrem 161 Wirasakti Kupang, Kapolda NTT, Danlantamal Kupang, Kejati NTT, Bupati & Wakil Bupati Kab. KUPANG, Ketua Pengadilan Tinggi Negeri Kupang, Kejati NTT, Ketua DPRD Kota Kupang, Ketua DPRD NTT, Danlanud Eltari.
Perkembangan IAKN Kupang
Rektor IAKN Kupang, Dr. Harun Natonis, S.Pd., M.Si., dalam laporannya menjelaskan, dari sisi pengembangan kelembagaan, IAKN Kupang terus melakukan berbagai upaya peningkatan, baik kualitas maupun kuantitas seiring dengan dinamika kebutuhan masyarakat dan perkembangan Ilmu Pengetahuan Seni dan Teknologi (IPTEK).
Peningkatan kuantitas kelembagaan antara lain tampak dalam peningkatan status tiga program studi lama menjadi Fakultas baru, penambahan 10 program studi baru pada tahun ini, pengembangan laboratorium pembelajaran IAKN berbasis teknologi pembelajaran, serta pengembangan integrated platform pembelajaran IAKN Kupang berbasis Artificial Intellegence (kecerdasan buatan) pada tahun 2023.
Harun menjelaskan, dari aspek kualitas, peringkat akreditasi prodi-prodi di IAKN Kupang terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini dibuktikan peningkatan status akreditasi B pada program Bimbingan Konseling, serta pengajuan reakreditasi program studi PAK yang ditargetkan memperoleh akreditasi A pada tahun 2021.
“Peningkatan kuantitas dan kualitas kelembagaan disertai dengan penerapan prinsip good institute governance telah menumbuhkan trust dari stake holders kepada lembaga ini. Hal ini antara lain ditunjukkan dengan terus meningkatnya jumlah mahasiswa dari berbagai daerah yang mengenyam pendidikan di IAKN Kupang,” ujar Natonis.
Data menunjukan bahwa saat ini jumlah mahasiswa IAKN sudah mencapai 4.660 mahasiswa. Angka ini merupakan angka tertinggi dibandingkan jumlah mahasiswa semua IAKN di Indonesia. Menurutnya, telah terjadi peningkatan mahasiswa program pasca sarjana sebesar 65% tahun 2020, bahkan yang lebih menarik adalah program S3 teologi IAKN juga diminati oleh mahasiswa dengan latar belakang keagamaan Katolik maupun Islam.
Sementara itu, lanjut Natonis, Sumber Daya Insani (SDI) terus dipacu dan ditingkatkan sesuai amanat Rencana Strategis (Renstra) IAKN 2020—2024, yang rensponsif terhadap perkembangan global terutama revolusi industri 4.0, maupun perkembangan pada aras nasional dan lokal. Hal ini tampak dari adanya peningkatan kapabilitas akademik dosen bergelar S3 sebanyak 13 orang disamping 127 orang dosen lainnya yang bergelar S2.
“Sesuai dengan Renstra IAKN Kupang, diproyeksikan setiap tahun akan dikirimkan 10 orang untuk melanjutkan studi ke jenjang S3 sehingga dapat diprediksi bahwa di akhir dekade ini IAKN akan memiliki minimal 53 dosen bergelar S3. Selain dosen, IAKN Kupang juga ditunjang oleh tenaga kependidikan sebanyak 108 orang. Tenaga kependidikan yang berijazah Magister sebanyak 50 orang, Sarjana dan diploma sebanyak 15 orang sedangkan selebihnya berijazah SMA atau yang sederajat,” jelasnya.
Selain pengembangan kapasitas sumber daya dosen IAKN melalui program studi lanjut, pengembangan sumber daya insani di lembaga ini juga dilakukan melalui, Contiunuing Professional Development yang dicanangkan IAKN Kupang, disamping pelibatan dosen dan karyawan dalam berbagai program peningkatan kapasitas yang dilaksanakan oleh pemerintah di aras nasional, regional maupun maupun provincial oleh stake holder terkait.
Dari segi kemahasiswaan, jumlah mahasiswa yang belajar di IAKN Kupang saat ini mencapai 4.660 mahasiswa yang berasal dari berbagai kabupaten di NTT maupun dari luar NTT maupun dari luar negeri. Sebagai respon terhadap kebijakan Kementerian Agama RI terkait pogram Kita Cinta Papua (KCP) pada tahun ini IAKN Kupang menerima 40 orang mahaiswa asal Papua dan Papua Barat. Di tahun ini, terjadi peningkatkan penerimaan mahasiswa baru di IAKN Kupang sebesar 95%. Pada jenjang Pasca Sarjana juga terjadi peningkatan yang signifikan baik pada jenjang S2 dan S3.
“Sejumlah prestasi yang pernah dicapai mahasiswa IAKN Kupang antara lain, juara di bidang seni dalam kegiatan Pespawarawi tingkat Nasional, serta perlombaan lainnya. Di bidang akademik, mahasiswa IAKN juga telah berhasil menulis buku dan mengembangkan bahan ajar untuk tingkat SD-SMA sebanyak 90 judul dan serta menerjemahkan 45 buku standar bidang pendidikan, dan teknologi pembelajaran,” jelas Harun.
Dari sisi sarana dan prasarana, IAKN Kupang saat ini memiliki dua gedung perkuliahan permanen dengan 32 ruang kelas ditambah dengan satu buah gedung perkuliahan untuk pasca sarjana. Karena student body IAKN yang cukup besar serta untuk mendukung kelancaran sistem administrasi, maka saat ini proses perkuliahan empat program studi masih menempati sembilan gedung yang disewa dari Pemda Kabupaten Kupang.
Sementara di bidang teknologi informasi, Sejak tahun 2019 kampus IAKN Kupang telah tersambung dengan jaringan internet yang pemasangan tiang dan jalur kabelnya diinsiasi sendiri oleh IAKN. Kapasitas jaringan internet di IAKN saat ini baru mencapai 30 mega byte dan akan ditingkatkan secara bertahap setiap tahun sehingga pada tahun 2024 menjadi mencapai 5 giga byte.
“Proyeksi peningkatan ini dimaksudkan untuk mendukung kecepatan dan kebutuhan akses informasi yang maksimal bagi seluruh civitas akademika serta pengembangan jaringan kominikasi antara unit-unit yang terkait dengan sistem informasi manajemen yang ada di lembaga ini,” kata Harun.
Di sisi lain, program peningkatan kapasitas jaringan ini juga dimaksudkan untuk mendukung pengembangan platform pembelajaran yang akan diintegrasikan dengan sistem artificial intellegence. Pengembangan sistem teknologi informasi ini memiliki makna parusia sebab akan mendorong IAKN Kupang berkembang menjadi global connectivity campus di kemudian hari.
Harun menambahkan, sebagai lembaga pendidikan tinggi, IAKN Kupang telah membangun kerja sama dengan berbagai lembaga dan stakeholder terkait. Hal ini terlihat dari penanda tanganan MoU yang dilakukan IAKN Kupang dengan seluruh Pemda di NTT, di samping penanda tanganan MoU dengan beberapa kampus di Amerika, Belanda dan Korea Selatan.
“Sesuai dengan renstra IAKN, pengembangan kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) akan dirintis, dikembangkan dan ditingkatkan dalam empat tahun ke depan,” pungkasnya. (*)