Laju Paket SIAGA Tak Terkejar di TTS

  • Whatsapp

So’e, seputar-ntt.com – Arus dukungan terhadap Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubenrnur NTT, Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu atau Paket SIAGA semakin deras di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Semua calon boleh mengklaim bisa dapat suara, tapi orang TTS tahu dan sadar siapa yang harus mereka dukung. Kehadiran Simon Petrus Kamlasi di TTS pada 18 Oktober 2024 menjadi bukti betapa dia diterima sebagai anak kandung yang lahir dari rahim bumi cendana wangi.

Dukungan terhadap Simon Petrus Kamlasi di kabupaten TTS tak hanya datang dari rakyat biasa. Dukungan penuh juga mengalir dari dalam Sonaf tempat para Usif. Dalam diri mereka yang memang mengalir darah biru, bukan dibiru-birukan. Bukan pula lantaran beda pilihan lalu disebut sebagai Usif. Mereka memang dituakan bukan yang ditua-tuakan. Kehadiran Simon Petrus Kamlasi tak hanya dielu-elukan oleh para awam, tapi juga dipeluk erat oleh tua adat dan para raja.

“Sebelum SPK datang ke Sonaf, kami sudah SIAGA. Ini saat terbaik bagi orang Timor untuk memilih putra terbaiknya. Dia layak untuk didukung bukan hanya lantara dia anak asli TTS semata, tapi dia memiliki kapabilitas dan komtensi yang tidak dimiliki orang lain. Dia cerdas tapi tetap menjadi selayaknya orang Timor yang rendah hati,” ujar Usif Wellem Sonbai ketika Simon Petrus Kamlasi mengunjungi Sonaf Sonbai yang terletak di Desa Fatunutu, Kecamatan Polen, Kabupaten TTS, Sabtu, 19 Oktober 2024.

Cucu dari Sobe Sonbai III tiga yang terkenal dan membuat Belanda ketar ketir itu bahkan secara tegas mengatakan jika Simon Petrus Kamlasi memiliki cara yang tepat membawa NTT menuju daerah yang maju dan mandiri. Dia mungkin tak pandai beretorika tapi dia cerdas dalam bertindak. Ilmunya yang cukup saat pendidikan menjadi modal utama dalam membangun rakyat NTT kedepan.

“Orang lain mungkin melihat program Air yang ditawarkan oleh paket SIAGA itu hal yang biasa-biasa saja. Tapi bagi kami, itu adalah kehidupan yang semestinya disiapkan untuk anak cucu kita. Tanpa air semua yang hidup akan mati. SPK itu belajar dari rakyat dan mengetahui apa kesulitan mereka. Dia memiliki ilmu yang dibutuhkan masyarakat. Karena itu dia layak untuk kita dukung dan kami di TTS pastikan dia tidak berjalan sendiri. SIAGA pasti menang di TTS,” tegasnya.

Salah satu yang juga menjadi kegelisahan masyarakat adat kata Wellem Sonbai adalah mulai punahnya rumah adat yang menjadi kebanggaan suku-suku baik yang ada di TTS maupun di NTT pada umumnya. Rumah adat adalah harga diri bagi setiap anak suku dan bila itu hilang maka kebanggan sebagai anak adat akan sirna.

“Kita berbudaya karena kita memiliki adat. Orang lain menganggapnya sepele, tapi Paket SIAGA melihat keresahan masyarakat akan hilangnya rumah-rumah adat. Kehadiran SPK di Sonaf Sonbai adalah bukti bahwa dia berpihak pada rakyat. Programnya merevitalisasi rumah adat dan membangun kembali kampung-kapung adat termasuk sonaf-sonaf di Pulau Timor adalah bentuk perhatian yang tinggi dan menandakan dia sosok yang memiliki nilai dan dibesarkan dalam adat dan budaya orang Timor,” pungkas Wellem Sonbai.

Dukungan juga datang dari pegiat lingkungan hidup sekaligus aktifis Perempuan, Aletha Baun. Aleta mengaku sangat menggumi sosok Simon Petrus Kamlasi yang telah mengambil langkah besar dan berani dengan melepas jabatan Jendral TNI untuk melayani masyarakat NTT dengan segala kemampuan yang dirinya miliki.

 

“Saya bangga karena kita memiliki putra yang luar biasa yang meninggalkan pangkat karena lebih sayang dengan NTT,” ungkapnya, saat menyampaikan orasi saat tatap muka dengan warga Timor Tengah Selatan (TTS) di Desa Fatukoto, Kecamatan Mollo Utara, Jumat, 18 Oktober 2024.

Aleta Baun mengatakan dukungannya kepada Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu (SIAGA) karena memilki visi yang sama dengan dirinya, yakni terkait lingkungan hidup terutama penataan air di kebutuhan masyarakat NTT. Aleta Baun menyebut, tanpa ada air tidak ada orang hidup, tanpa ada darah tidak ada kehidupan.Kalau darah tidak mengalir, air tidak ada maka kehidupan tidak ada.

“Itu simbol yang saya bawa ke Amerika, bahwa orang Timor mengatakan tanah adalah daging, air adalah darah, batu adalah tulang, hutan adalah rambut dan urat nadi, jika salah satu faktor hilang dia bukan manusia tapi jenazah,” ujarnya

Simon Petrus Kamlasi juga mengakui memiliki visi yang sama dengan aktivis lingkungan hidup Aleta Baun yang selama ini sudah memulai menjaga lingkungan hidup NTT, terutama di Kabupaten TTS. “Kita punya visi yang sama, untuk menjaga alam. Kita harus ciptakan mata air untuk anak cucu, bukan air mata,” kata Simon Petrus Kamlasi.

Simon Petrus Kamlasi mengaku akan menghidupkan kembali program Operasi Nusa Hijau yang digagas dan sukses digalakan mantan Gubernur NTT, Ben Mboi yang juga berlatarbelakang tentara. “Fatumnasi hingga daerah sini sampai Mutis harus jaga keasrian, tambah tanam pohon, kalau tidak 50 tahun atau 100 tahun lagi anak-anak kita di TTS ini tidak dapat air. Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu menyiapkan program penerus Operasi Nusa Hijau dengan SIAGA Lingkungan Hidup,” ujarnya.

Ketua Tim Pemenangan Paket SIAGA, Kristo Blasin mengatakan, Warga Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), diminta untuk menjadi garda terdepan untuk kemenangan Paket SIAGA (Simon Petrus Kamlasi – Adrianus Garu) dalam Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur (Pilgub NTT) pada 27 November 2024 mendatang. Hal ini penting dilakukan untuk masa depan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya anak – anak dan cucu – cucu di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) kedepannya.

 

Menurut Kristo, saat ini kita berjuang untuk Provinsi NTT dan saat ini Kabupaten TTS telah mempersembahkan putra terbaiknya untuk Provinsi NTT menjadi lebih baik lagi. Ditegaskan Kristo Blasin, sosok Simon Petrus Kamlasi (SPK) bukanlah orang biasa, SPK merupakan sosok yang sangat “mahal” yang dilahirkan oleh “Negeri Cendana Wangi” dan ini perlu diyukuri oleh warga Kabupaten TTS.

 

“Simon Petrus Kamlasi merupakan sosok yang tepat untuk menyelesaikan persoalan – persoalan di NTT seperti kemiskinan, kesehatan, dan Sumber Daya Manusia serta persoalan air bersih yang sejak dulu menjadi momok untuk Provinsi NTT. Simon Petrus Kamlasi merupakan sosok yang sangat “mahal” dimata saya. Rugi jika TTS tidak mendukung SPK untuk menjadi Gubernur NTT,” tegas Kristo Blasin. (*joey rihi ga)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *