Masyarakat Kabupaten Kupang Rindu Kesejahteraan

  • Whatsapp

Oelamasi, seputar-ntt.com – Bupati dan Wakil Bupati Kupang terpilih masa bakti 20014-2019, Ayub Titu dan Korinus Masneno yang baru dilantik, Selasa (25/3) kemarin diingatkan bahwa masyarakat Kabupaten Kupang saat ini memang sedang merindukan adanya suatu perubahan kesejahteraan dalam kehidupan mereka. Karena itu, pasangan dengan tagline YURI ini diminta memberikan perhatian, terutama kepada orang-orang miskin dan sederhana.

Hal ini dikatakan Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang saat dimintai komentarnya terkait harapan kepada Bupati dan Wakil Bupati Kupang yang baru dilantik Gubernur NTT, Frans Lebu Raya atas nama Mendagri di gedung DPRD Kabupaten Kupang.

Menurut Mgr. Turang, dengan membuka jalan dan akses maka masyarakat di pedesaan menjadi masyarakat yang memang bukan saja diambil suaranya saja tetapi suaranya itu menjadi pembangunan diri mereka.

“Masyarakat Kabupaten Kupang terutama dibagian Amfoang, memang mereka sebenarnya belum mengalami “Kemerdekaan” RI. Karena mereka terlalu teroisolir. Kalau ada perubahan iklim saja, mereka seakan-akan tidak tahu ada dimana mereka. Ada di Belanda, Amerika atau di Jerman, tidak tahunya mereka ada di Republik tercinta ini. Karena itu memang akses di Amfoang itu harus dibuat dengan benar,” kata Mgr. Turang di gedung DPRD Kabupaten Kupang di Oelamasi.

Dikatakan, saat ini memang pembangunan jalan Poros Tengah sedang dikerjakan tetapi jalan yang ada dibagian Pantura dari pulau Timor ini juga harus dibuat. Dengan demikian sebagian masyarakat Kabupaten Kupang akan mendapat kesempatan yang baik untuk membangun dirinya sendiri.

Lebih jauh Mgr. Turang mengatakan, walaupun Kabupaten Kupang merupakan suatu Kabupaten yang telah lama ada di republic ini namun perubahannya sedikit sekali. Karena itu, dirinya menyarankan agar anggaran-anggaran yang harus dikembangkan bersama-sama dengan DPRD hendaknya sungguh-sungguh menjawab kebutuhan dari masyarakat.

“Kebutuhan hidup masyarakat yang pertama-tama adalah mereka harus hidup dalam lingkungan keberagaman yang saling menghormati, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, bidang budaya termasuk bidang agama supaya mereka sungguh-sungguh bisa berkembang sebagai suatu Kabupaten yang menjadi model dari republik tercinta ini yang Bhineka Tunggal Ika,” tandas Mgr. Turang.

Selain itu, kata Mgr. Turang lagi, di Kabupaten juga ada begitu keberagaman sehingga itu harus dikembangkan dengan baik. Hal yang penting yang harus diperhatikan adalah persoalan-persoalan kepemilikkan tanah di Kabupaten Kupang. Persoalan tanah ini harus diberikan perhatian yang benar. Sehingga baik rakyat maupun pemerintah hidup dalam keseimbangan.

“Keseimbangan dalam kepemilikan, keseimbangan untuk menjamin agar ada hasil yang memastikan ada pangan yang bergizi untuk masyarakat di Kabupaten Kupang. Karena itu, yang Bupati Titu Eki katakan tanam paksa, paksa tanam semoga dimengerti oleh rakyat supaya rakyat Kabupaten Kupang tidak pernah kekurangan makanan,” pungkasnya. (sho)

Komentar Anda?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *