Kupang, seputar-ntt.com — Festival Budaya Kelurahan Airnona yang berlangsung dari Tanggal 4 – 6 Agustus 2023, berlangsung sukses dan mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari Pj.Walikota Kupang, George Hadjoh.
Dibalik kisah sukses Even Budaya Airnona hadir juga kisah tersendiri yang menjadi sorotan publik, hadirnya seorang Polisi yang kesehariannya bertugas sebagai Polisi RW di Kelurahan Airnona, dia adalah Aipda Meki Terru, yang didapuk sebagai Juri dan Wasit Olah Raga Tradisional Etnis Sabu Raijua Gulat/Banting Sabu (Peluru Hawu).
Sejak dilantik menjadi Polisi RW pada 23 Mei 2023, Meki Terru langsung tancap gas membangun komunikasi, dan melakukan tugasnya di wilayah kediamannya di bilangan RW 05 Kelurahan Airnona Kota Kupang, yang tugasnya meningkatkan pelayanan dan lebih dekat dengan masyarakat, menyelesaikan permasalahan Kamtibmas yang bisa menimbulkan kejahatan.
“Dalam keseharian, saya selalu bersama elemen masyarakat, sambil menganalisa dengan mereka tentang potensi yang dapat mengganggu Kamtibmas. Mulai dari geografis, demografi, dan lainnya,” jelas Meki Terru.
Pria Taurus kelahiran Pulau Sabu, 11 Mei 1981 silam mengungkapkan rasa syukurnya, bisa menjadi bagian dari pelaksanaan kegiatan Even Budaya Kelurahan, yang menghadirkan Budaya Etnis Sabu, bahkan diberikan kepercayaan sebagai Wasit dan Juri.
“Peluru Hawu sudah menjadi tradisi olah raga turun temurun dari pulau sejuta lontar Sabu Raijua, yang mengedepan sportifitas dan kedekatan pergaulan bagi kalangan pria, dan menjadi puncak budaya olah raga yang perlu dilestarikan,” paparnya.
Lebih lanjut Meki Terru menyampaikan sebagai orang Sabu, sangat bangga dengan adanya jenis olah raga tradisional ini, dan harapan kedepan agar seluruh masyarakat yang merasa sebagai orang Sabu, wajib mengenali olah raga tradisional tersebut, yang telah di ciptakan oleh para leluhur
“Sebagai polisi RW yang tahu akan adat sebagai orang Sabu, saya mendukung penuh program pemerintah, agar generasi generasi penerus, tetap tahu akan adatnya dan yang pasti akan terciptanya generasi generasi yang beradab,” kata Meki Terru.
Dirinya berharap, ke depannya acara seperti ini terus di tingkatkan, mulai dari kalangan anak kecil sampai org dewasa, mengingat animo masyarakat sangat tinggi.
“Harapan saya juga, bukan hanya orang Sabu yang menggemarinya, tapi etnis lain juga ikut ambil bagian, sehingga Gulat/ Banting Sabu (Peluru Hawu), menjadi olahraga tradisional yang populer dan mendunia,” tandas Melki Terru, yang kesehariannya bertugas sebagai KSPK Polsek Kelapa Lima Polres Kota Kupang. (*)