Lewoleba, seputar-ntt.com – Dari sekian banyak nama bakal calon (Balon) menjelang Pilkada Lembata 2017 mulai disebut bahkan kian terpetahkan. Baik yang sedang bersafari ke masyarakat maupun yang baru berkicau via media, entah melalui pintu parpol atau yang melirik pintu independent. Dari yang tua hingga muda, baik muka lama maupun muka baru, semuanya turut mempengaruhi naik turunnya spidometer politik di Lembata akhir-akhir ini.
Mengamati situasi politik ini, tokoh muda Lembata, Gabriel Raring alias Gebi Raring ketika ditemui di Lewoleba, Selasa (10/05/16) menegaskan, walau spidometer politik di Lembata saat ini mulai naik turun, namun hal penting yang perlu didorong masyarakat Lembata adalah soal pentingnya persatuan kaum muda. Persatuan yang dimaksud Gebi yakni persatuan yang berorientasi untuk merebut kepemimpinan pada Pilkada Lembata 2017 nanti.
Wakil Ketua Credit Union Sinar Saron Lembata itu menghimbau seluruh kaum muda Lembata supaya tidak tercerai-berai terutama menghadapi Pilkada Lembata 2017 mendatang. Agitator handal yang selalu terlibat dalam setiap gerakan di Lembata itu menilai, keterpurukan Lembata saat ini tidak terlepas dari lemahnya kontrol kaum muda bahkan sebagai cerminan dari keragu-raguan kaum muda dalam berpolitik, termasuk urusan untuk menjadi pemimpin.
“Kenapa setiap Pilkada kita bicara nama-nama yang itu-itu saja, kenapa kita tidak bicara tentang generasi kita. Jangan berpikir lagi soal perubahan kalau cita-cita untuk Lembata yang lebih baik, Lembata bersih atau lainnya, kalau mau digantungkan kepada orang lain”, gugat Gebi.
Gebi menjelaskan, situasi politik Lembata saat ini mestinya dimanfaatkan kaum muda untuk menggagas kepemimpinan kaum muda. Menurut dia, kaum muda adalah pejuang sekaligus pemilik perubahan, sehingga banyak tokoh muda yang memiliki kualitas dan integritas yang muncul perlu didukung. Bagi Gebi, peluang pintu independen sangat terbuka untuk mewujudkan kepemimpinan kaum muda di Lembata. Tinggal yang dibutuhkan adalah persatuan dan menguatkan komitmen untuk cita-cita bersama.
“Menjadi Bupati atau wakil bupati itu tidak rumit, tapi soal kejujuran dan keberanian mendobrak. Dan menurut saya, yang jujur dan yang berani mendobrak segala sekat dan kebobrokan Lembata hari ini adalah kaum muda yang tidak memiliki keterkaitan dengan masa lalu Lembata”, tegas Gebi.
Sedangkan terkait dengan siapa figur yang harus didorong mewakili kaum muda 2017, Gebi mengatakan sudah ada beberapa figur muda yang muncul dan siap untuk mewakili kaum muda, termasuk dirinya. Pria berambut gimbal itu sekali lagi menegaskan, tidak perlu lagi menyebut nama yang lain, karena menurut Dia, kalau sudah menyebut nama yang sering muncul setiap musim Pilkada Lembata, sama halnya dengan mewujudkan perubahan dalam hayalan.
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Atmajaya Jogjakarta ini juga mengatakan, jika sudah menggagas kepemimpinan kaum muda maka pantang untuk mundur, terlepas dari kesiapan secara financial. Termasuk dirinya harus siap mewujudkan sebuah tradisi politik yang baru, dan berani memikul kepercayaan itu jika mayoritas kaum muda Lembata menginginkannya. (Broin Tolok)