Kupang, Seputar-ntt.com – Propinsi Nusa dinilai memiliki potensi dalam mengembangkan usaha peternakan ayam pedaging. Untuk itu menteri perdagangan Republik Indonesia, Enggartiasto Lukita mendorong para pelaku usaha ternak ayam untuk terlibat mencukupi kebutuhan daging di NTT.
“Permintaan daging ayam ke NTT masih tinggi. Kita dorong peternak untuk mengekspor daging ayam,”kata menteri Enggartiasto Lukita saat memantau harga daging di pasar modern Hypermart Lippo Plaza Kupang, Sabtu (28/10/2017).
Dikatakannya, menjelang Hari Raya Natal dan tahun baru 2018, harga sembako sering melonjak naik. kata dia, pemerintah terus memantau harga kebutuhan pokok masyarakat dan mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk menekan harga.
Sementara, wali kota Kupang, Jefirstson R Riwu Kore dalam kunjungan bersama menteri, mengatakan pemerintah kota terus membenahi pasar tradisional. Kebersihan, ketersediaan air bersih dan penataan lapak dagangan menjadi perhatian pemerintah. Kata Jefri, hal itu sebagai upaya meningkatkan daya jual beli masyarakat.
Terkait kehadiran pasar modern menjadi ancaman bagi pasar tradisional, kata Jefri, pemerintah kota Kupang belum ada kebijakan khusus untuk membatasi pembangunan pasar modern. Karena itu tidak berdampak signifikan terhadap pasar tradisional.
Menurun Jefri, kehadiran pasar modern turut mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Lapangan kerja tersedia dan kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi. Lanjutnya, jebijakan yang ambil pemerintah supaya pasar tradisional bertumbuh adalah dengan menjaga kebersihan dan membuka rute transportasi baru.
“Kita belum ada kebijakan khusus terhadap pasar modern, karena memang itu tidak berdampak. Pasar tradisional, sudah tentu kita benahi,”katanya.
Ibu Ani, pedagang ayam pedaging mengatakan bahwa harga daging ayam tentu menentu. Tergantung pasokan, kalau pasokan tersedia dan cukup maka harga murah. “Harga daging ayam tercuaca, pas musim harganya mahal,”katanya. (Pelipus Libu Heo)
