Kupang, seputar-ntt.com – Kepala Bidang Pelayanan Publik Badan Urusan Logistik (Bulog) Nusa Tenggara Timur (NTT) Alex Malelak mengatakan masyarakat di daerah itu tidak perlu merasa cemas dengan adanya beras sintetis yang sudah beredar disejumlah tempat.
Selama ini Bulog NTT hanya menerima beras lokal dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Timur. Sementara beras yang diimpor adalah dari luar negeri yakni Vietnam. Sedangkan untuk beras sintetis itu menurut informasi berasal dari China.
“Sampai dengan saat ini belum ada masyarakat atau konsumen yang mengeluhkan beredarnya beras sintetis tersebut. Saya pikir NTT masih aman karena beras sintetis belum masuk sampai saat ini,” kata Alex, Kamis (21/5/2015).
Alex mengemukakan, stok beras yang ada di gudang Bulog se-NTT saat ini adalah beras yang dibeli dari dalam negeri yakni NTB dan Jawa Timur. Sedangkan stok yang ada di gudang Tenau Kupang adalah beras impor dari luar negeri yakni Vietnam. Beras yang masuk ke Kupang sudah diperiksa oleh Surveyor Extern PAN Asia dan Karantina Tumbuhan.
“Beras sintetis atau plastik itu saat dipecahkan pasti ada unsur plastiknya. Beda dengan beras asli yang tepung jadi bisa diketahui karena sebelum diimpor, diperiksa dulu kondisi dan kualitas berasnya,” kata Alex.
Ia mengakui, wajar kalau sejumlah warga resah dengan munculnya beras sintetis berbahan plastik. Jika beras plastik tersebut dicampur dengan beras biasa dan tidak diteliti dengan cermat, sangat sulit dibedakan. Namun, jika diteliti dengan cermat terdapat perbedaan yang mencolok.
“Beras plastik memiliki tampilan yang sangat jernih tanpa adanya kotoran, sedangkan untuk beras yang asli biasanya terdapat warna putih ditengah-tengah beras,” jelasnya.
Dikatakan, jika dimasak maka perbedaan antara keduanya akan semakin mencolok. Untuk beras plastik berwarna putih menggumpal serta jika dipegang terasa lembek dan kenyal, namun saat dimakan akan terasa pahit.
Dilaporkan oleh The Straits Times, beras plastik tersebut telah beredar di beberapa negara di kawasan Asia seperti India, Vietnam, Tiongkok dan bahkan Indonesia.
Di Indonesia sendiri penemuan beras plastik ini pertama kali diungkapkan oleh pemilik warung nasi uduk di Ruko Granade blok F19 No 37 Mustikajaya Bekasi beberapa saat lalu.(joey)