Kupang, seputar-ntt.com – Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT pada Rabu, 24 Agustus 2022 menjadi saksi ketika bendera Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) diserahkan oleh Ketua umum KONI NTT, Joseph Nae Soi ke tangan Simon Nahak, sebagai Ketua KONI Kabupaten Malaka. Siang itu Josep Nae Soi yang juga Wakil Gubernur NTT itu melantik dan mengukuhkan Pengurus KONI Kabupaten Malaka Masa Bhakti 2022-2026. KONI Malaka dipimpin langsung oleh Simon Nahak yang juga Bupati di negeri matahari terbit itu.
Simon Nahak dengan lantang mengatakan, akan segera kembali ke Malaka untuk mengatur barisan dalam menghadapi event El Tari memorial Cup. Sebagai juara bertahan, Simon Nahak berjanji akan bertarung habis-habisan di Kabupaten Lembata dimana ajang sepak bola paling bergengsi di negeri Flobamora itu diselenggarakan. Dia ingin pasukan Manu Meo harus pulang dengan kepala tegak diakhir laga.
“Kami akan segera pulang untuk menyiapkan barisan sebab pada tanggal 9 September 2022 ini kami harus menghadapi pertandingan sepakbola El Tari Memorial Cup. Itu adalah tugas pertama kami sebagai pengurus KONI yang hari ini dilantik dan dikukuhkan. Sebagai juara bertahan kita harus kerja keras sebab merebut juara itu lebih mudah daripada mempertahankannya” kata mantan pengacara dan Dosen dari Pulau Dewata itu.
Bukan hanya ajang El Tari Memorial Cup saja yang sudah dipersiapkan oleh Simon Nahak setelah terpilih menjadi Ketua KONI Kabupaten Malaka. Sosok petarung yang mampu mengalahkan petahana di Pilkada Malaka kali lalu itu, rupanya sudah menyiapkan kejuaraan lain untuk dilakukan. Dalam rangka Ulang Tahun Kabupaten Malaka pada bulan November 2022 nanti, pihaknya akan menggelar pertandingan tinju dalam rangka memperebutkan piala emas Ketua KONI NTT.
“Sebagai kabupaten yang berada di perbatasan maka kami akan menggelar tinju yang akan diikuti oleh negara luar. Minimal dalam target kami harus ada tiga negara yang ikut dalam pertandingan tinju itu. Sebagai daerah perbatasan kami punya tekad agar kedepan Kabupaten Malaka bisa menggelar event yang bukan hanya tingkat nasional tapi event internasional. Untuk itu kami sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak termasuk KONI NTT” kata Simon Nahak.
Untuk pertandingan tinju yang akan digelar nanti ungkap Simon Nahak, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan atlet tinju yang berada di daerah lain seperti di Bali untuk kembali dan bertanding mewakili Kabupaten Malaka. “Jadi kami akan memanggil anak-anak kita yang berlatih di Bali dan beberapa wilayah lainnya untuk Kembali ke Malaka,” pungkas Simon Nahak.
Sementara Josep Nae soi dalam sambutannya mengatakan, NTT berpeluang besar menjadi tuan rumah PON ke XXII pada tahun 2028 nanti. Pasalnya, dari semua provinsi yang ada di Indonesia hanya Provinsi NTT dan NTB yang telah mendaftar untuk bersedia menjadi tuan rumah pada penyelenggaraan PON ke XXII tahun 2028.
“Kita harap supaya semua berdoa agar NTT menjadi tuan rumah PON pada tahun 2028 nanti. Peluang itu sangat besar sebab hanya NTT dan NTB yang mendaftarkan diri. Sebelumnya saya dan Sekertaris KONI NTT telah melakukan sowan ke para Gubernur di Provinsi lain supaya mereka tidak usah mendaftar dan biar NTT yang menjadi tuan rumah. Jadi PON ke XXII tahun 2028 nanti hampir dipastikan akan diselenggarakan di NTT dan NTB. Jadinya PON Nusa Tenggara,” jelas Nae Soi.
Jika NTT menjadi tuan rumah PON tahun 2028 nanti lanjut Nae Soi, pihaknya memiliki keinginan agar beberapa kabupaten turun terlibat menjadi tuan rumah. Dia mengatakan, untuk sepak bola misalnya, ada tiga wilayah yang sudah memiliki stadion yang memadai dan tinggal ditingkatkan saja kapasitas serta kualitasnya. Wilayah tersebut adalah Kota Kupang, Malaka dan Ende. “Kita mau supaya kabupaten juga terlibat dan ada venue yang dibangun. Olahraga saat ini sudah menjadi industri dan kita harapkan mampu meningkatkan perekonomian kita,” tutup Nae Soi. (joey rihi ga)