Pemerintah Nusa Tenggara Timur akan berupaya untuk mengurangi jumlah pasokan beras yang masuk dari daerah lain ke Provinsi NTT. Usaha ini akan dilakukan dengan dengan memperluas areal tanam serta meningkatkan produktivitas pertanian terutama padi. Demikian dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT, Yohanes Tay Ruba, di Kupang, Jumat (2/8).
“Upaya menekan masuknya beras dari daerah lain itu sudah dimasukkan dalam program kebijakan pembangunan pertanian di daerah ini,” kata . Dia mengakui, selama ini NTT mendatangkan beras dari daerah lain sekitar 150.000-200.000 ton dari luar provinsi kepulauan itu. Pemerintah bertekad, jumlah beras yang masuk ke NTT paling banyak 100.000 ton per tahun, dengan terus berusaha memperluas areal tanam dan meningkatan produksinya.
Menurutnya, produksi beras di NTT pada 2012 meningkat sekitar 20 persen dari tahun sebelumnya, dari 591.000 ton pada 2011 menjadi 704.000 ton pada 2012 dan pada 2013 produksinya ditargetkan sebanyak 724.252 ton. “Selain produksi beras, peningkatan juga terjadi pada produksi jagung, yang pada 2011 berjumlah 524.000 ton naik menjadi 617.000 ton pada 2012,” jelasnya.
Curah hujan yang lebat yang terjadi pada bulan Maret kata Anis, telah memberi kesempatan bagi petani untuk menanam pada kwartal kedua dan dijamin dengan air yang melimpah. Melihat kondisi saat ini katanya, rata-rata padi yang siap dipanen cukup baik dan jauh dari gangguan hama sehingga pihaknya berani memprediksi kalau panen pada kwartal kedua akan melimpah.
Lebih jauh Anis Tay Ruba mengatakan, dengan kondisi kemarau panjang yang terjadi saat ini maka pihaknya sementara mendorong untuk melakukan penangkaran benih padi di beberapa kabupaten. Penangkaran benih ini diharapkan bisa mencover kebutuhan benih untuk petani di NTT walaupun sebenarnya ada bantuan benih dari Kementerian Pertanian.
“Kondisi kamarau basah ini cukup baik untuk kita lekukan penangkaran benih dan saat ini kita sementara dorong beberapa tempat untuk melakukan penangkaran secara besar-besaran untuk mengcover kebutuhan benih kita,”katanya.
Selain itu kata Anis, ada berbagai bantuan yang telah diberikan kepada kelompok tani di berbagai Kabupaten untuk mendorong peningkatan produksi pertanian. Selain itu pendampingan lapangan terus dilakukan oleh para petugas yang tersebar di daerah baik itu petugas dari Provinsi maupun petugas di Kabupaten/Kota.
“Berbagai bantuan sudah kita bagikan demikian juga dengan para petugas yang akan melakukan pendampingan dilapangan kita sudah sebar dengan terus melakukan koordinasi dengan Kabupaten/Kota,”pungkasnya.(Joey)